.webp)
Namun, saat swab massal dimulai pukul 15.00 WIB hanya ada 3 penghuni saja yang turut tes usap itu. Penghuni lainnya bersembunyi dan enggan untuk dites.
Melihat antisipasi yang kurang, segenap jajaran kecamatan, kelurahan, Linmas, Satpol PP, Danramil, dan polisi pun menjemput penghuni. Mereka melakukan sweeping agar penghuni turun untuk melakukan swab.
"Banyak takut, tapi kita datangi door to door, demi kebaikan mereka sendiri," kata Camat Rungkut Yanu Mardianto saat ditemui di Rusun Penjaringan Sari, Senin (24/5/2021).
 Penghuni antre dites swab (Foto: Esti Widiyana) |
Yanu mengatakan jika hari ini tidak semua penghuni rusun dilakukan swab, karena mengingat waktu. Maka, hari ini ada 400 penghuni yang tes usap dan sisanya dilanjukan lagi besok Selasa (25/5).
"Kita lakukan swab hari ini 400 sampel, sisanya besok. Kalau hari ini orang tua dulu yang rentan, kebanyakan anak-anak masih kuat fisik, kita khawatirkan yang rentan," jelasnya.
Jika nantinya ditemukan banyak yang terpapar di blok lain, Yanu masih belum dapat memastikan apakah akan dilakukan lockdown di Rusun Penjaringan Sari. Namun, sementara penghuni yang dinyatakan positif COVID-19 dibawa ke Asrama Haji untuk isolasi.
"Kita ambil yang positif untuk dibawa ke Asrama Haji untuk disembuhkan. Belum ada arah untuk lockdown," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW 10 Rusun Penjaringan Sari Mulyono mengatakan terdapat 1.000 penghuni di rusun tersebut. Namun, dari Dinkes hanya menargetkan 400 orang untuk swab massal hari ini.
"Kurang lebih 1.000 warga di sini. Hari ini targetnya 400 dari Dinkes, untuk besok ada tambahan lagi. Besok serentak ada penutupan di RW 10," pungkasnya.
Tonton juga Video: Dear Pelaku Mudik, Jangan Lupa Periksa Swab Antigen atau PCR Ya!
(iwd/iwd)
