Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, proses pemulangan PMI/TKI hingga saat ini masih terpantau dengan baik. Sejumlah PMI yang telah dikarantina dan dinyatakan sehat langsung dijemput keluarga melalui pemda setempat.
"Proses pemulangan pekerja migran ini kan masih terus berlangsung, alhamdulillah per hari ini semua masih dipantau dan berjalan kondusif. Semua yang akan kembali ke daerah dan ke keluarganya masing-masing dipastikan aman dan sehat dan dijemput oleh pemda masing- masing," terang Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (23/5/2021).
Menurut Khofifah, penerapan karantina dan tes swab bagi warga yang datang dari luar negeri tak hanya berlaku di Jatim saja. Namun itu merupakan protokol kesehatan yang juga dilakukan di seluruh dunia selama pandemi COVID-19.
"Ini berlaku di semua negara di dunia, kedatangan warga dari luar negeri semua harus mengikuti karantina sampai hasil swab PCR terbaru diketahui hasilnya. Sama sekali bukan upaya mengulur waktu, memperlama mereka bertemu keluarga. Tetapi lebih kepada menjaga agar semua aman semua sehat, mohon sama-sama memahami keadaan yang saat ini terjadi," terangnya.
Dikatakan Khofifah, dalam data Dinas Perhubungan jumlah kedatangan PMI ke Jatim telah mencapai 9.944 orang, dengan penambahan terbaru yakni 129 orang. Sedangkan total yang masih dalam masa karantina yakni sebanyak 947. Dan 8.997 orang telah kembali ke daerah masing-masing.
Adapun 947 PMI yang masih dikarantina tersebut, yakni ditempatkan di dua lokus. Kedua lokus itu yakni RS Asrama Haji bagi warga Jatim, dan asrama diklat Kemenag ditujukan bagi warga luar Jatim.
Dalam data kumulatif, lanjut Gubernur Khofifah, warga Jatim yang telah melakukan karantina sebanyak 9.528 orang, dengan penambahan baru sebanyak 116 orang. Kumulatif PMI non-Jatim sebanyak 1.496 orang, dan total PMI yang melakukan karantina mandiri di hotel sebanyak 416 orang, dengan penambahan baru sebanyak 13 orang.