Para peternak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo merasa resah dengan kematian hewan ternak tersebut. Seorang warga Dwi Efendi mengatakan, seekor sapi miliknya mati pada saat Ramadhan, setelah mengalami sakit selama tiga hari.
Menurutnya, ada juga hewan ternak milik warga lain yang mati setelah sakit selama tiga jam. "Ada yang sakit jam 6 sore dan jam 9 malam sudah mati," kata Dwi, Rabu (19/5/2021).
Dwi kembali mengatakan, kematian hewan ternak secara mendadak itu dinilai penuh kejanggalan. Bahkan saat dilakukan pembedahan, ada warga yang menemukan sejumlah benda yang tak lazim. Seperti kawat, besi hingga pasir.
"Kalau kata Pak Mantri, kejadian sakit dan matinya sapi karena peralihan musim. Tapi aneh, karena ada warga yang menemukan kawat seperti akar dan benda seperti besi," terang Dwi.
Video kematian hewan ternak warga secara beruntun itu akhirnya viral di media sosial. Sehingga membuat masyarakat di sekitar lokasi kejadian heboh.
Kepala Desa Sidomulyo, Mulyono Susanto membenarkan adanya kematian delapan hewan ternak warga tersebut. Menurutnya, awalnya warga menganggap itu hal biasa.
Namun setelah kematian hewan ternak terus berulang, warga menjadi penasaran. Mereka nekat melakukan pembedahan terhadap bangkai hewan ternak.
Ia menambahkan, ada beberapa kemungkinan dalam kasus kematian kambing dan sapi itu. Mulai dari adanya ilmu hitam, orang iseng hingga penyakit.
"Pertama karena ilmu hitam, bisa jadi ada orang yang tidak mengamalkan ilmunya atau memang sengaja melakukannya. Atau ada orang iseng yang sengaja mencari untung atas kematian hewan ternak. Keracunan pada pakan hewan atau memang karena sakit," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya belum berani menyimpulkan penyebab kematian sapi dan kambing warga. Pihaknya berharap masyarakat tidak berspekulasi sendiri. Namun mencari solusi dan jalan terbaik.
"Kalau kasus kematian hewan ternak setiap tahun pasti ada. Tapi hanya satu atau dua," pungkasnya.
Tonton juga Video: Kerap Mangsa Ternak Warga, Buaya Muara di Jambi Ditangkap
(sun/bdh)