Warga menuding seorang janda berinisial EM (49) berselingkuh dengan seorang pria berinisial SO (56). EM merupakan warga setempat yang bekerja sebagai guru honorer. Sementara SO juga warga setempat yang sudah berkeluarga namun istrinya sedang bekerja di luar Jawa.
Massa sudah lama melihat dugaan perzinaan tersebut. Si pria sering mendatangi rumah si perempuan. Hal itu juga sudah dilaporkan ke pemerintah desa. Pada Minggu (16/5) malam sekitar pukul 20.00 WIB, EM dan SO dihadirkan di Balai Desa Ngimbang untuk dilakukan klarifikasi dan mediasi.
![]() |
"Warga geram karena rumah janda itu sering didatangi pria tersebut. Kita sudah melaporkan ke pemdes," tutur salah satu warga Ngimbang yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Senin (17/5/2021).
Warga itu mengatakan setelah dilakukan mediasi, ternyata mediasi menemui jalan buntu. Dua pasangan mesum itu menolak hasil mediasi. Yang terjadi selanjutnya adalah massa akhirnya melampiaskan kekesalannya.
Massa dari warga setempat yang berkumpul sekitar 100 orang melampiaskan kekesalannya dengan merusak dan melempari balai desa dengan batu hingga kaca pecah. Massa juga merusak pagar tembok hingga roboh.
Massa juga merusak dan mematahkan pagar besi. Massa kemudian mengacak-acak bagian dalam ruangan Balai Desa Ngimbang. Dua pasangan tersebut segera diamankan saat warga mulai merusak balai desa.
Polisi yang datang setelah mendapat laporan segera ke lokasi dan meredam kebrutalan massa. Kerusakan lebih parah dapat dihindari dan massa akhirnya membubarkan diri.
"Kami masih memeriksa para saksi. Alat bukti terkait perusakan juga sudah kita amankan. Kita langsung olah TKP tadi malam. Langsung dipimpin pak Kapolres," kata Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Adhi Makayasa. (iwd/iwd)