Untuk mengantisipasi keramaian di mal, Satgas COVID-19 Kota Surabaya membatasi jumlah pengunjung hingga 50%. Hal ini agar tidak ada kerumunan dan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan perwakilan mal di Kota Pahlawan. Satgas COVID-19 Pemkot Surabaya meminta pembatasan pengunjung hingga 50 persen.
"Sudah kita kumpulkan juga tadi perwakilan mal-mal. Jadi untuk pembatasan pengunjung dan juga penguatan satgas mandiri dibantu satgas terpadu dari Polrestabes, TNI, Polri untuk membantu di mal-mal. Dibatasi maksimal 50 persen," kata Irvan saat dihubungi detikcom, Selasa (11/5/2021).
Untuk mengantisipasi keramaian mal, terutama saat malam takbir, akan dilakukan pembatasan pengunjung. Jika jumlah pengunjung sudah di atas 50 persen dari kapasitas, maka akan disetop.
"Yang jelas pihak mal sudah menghitung berapa kapasitas, tinggal in outnya. Ketika mereka sudah merasa 50 persen ya setop dulu," ujarnya.
"Termasuk juga terutama pembenahan di gerai-gerai, stan-stan, food court dan sebagainya, tetap mempertimbangkan 50 persen itu," tambahnya.
Artinya, jika kapasitas sudah 50 persen dan masih banyak pengunjung yang hendak masuk, maka harus antre. Agar protokol benar-benar dijalankan dengan ketat, Satgas COVID-19 kota, satgas mal, polisi dan TNI akan turun untuk mengimbau dan memantau.
"Iya, harus dulu jika sudah 50 persen. Ketika itu tidak boleh masuk, ya warga bersabar. Satgas kota juga ikut turun mantau protokol kesehatan di mal-mal," pungkasnya.
Simak video 'Aturan Halal Bihalal Saat Idul Fitri di Masa Pandemi':
(fat/fat)