"Tetap harus mewaspadai kerumunan-kerumunan kalau pengunjung berlebih. Agar itu harus bekerja sama antara dengan manajemen dengan satgas COVID-19 untuk bisa menjaga protokol kesehatan intinya gitu," tambahnya.
Tak hanya itu, Agung juga mengingatkan para kapolres untuk memperhatikan anggotanya yang pernah terpapar COVID-19, jangan sampai kembali suspek. Agung berpesan anggota harus dijaga betul dan diingatkan agar terus menjaga protokol kesehatan saat bertugas.
Karena, anggota polisi di Jatim memiliki banyak tugas mulai dari menjaga keamanan hingga siap siaga jika ada bencana.
"Wilayah Jawa Timur merupakan salah satu wilayah rawan bencana alam, maka dari itu perlu diantisipasi dan dikoordinasikan dengan Forkopimda Jatim terkait kesiapsiagaan personel apa bila sewaktu waktu dibutuhkan," tambahnya.
Sementara Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan situasi kamtibmas di wilayah Polda Jatim terpantau kondusif. Hal ini ditandai dengan menurunnya angka kriminalitas serta penanganan COVID-19 melalui PPKM Mikro yang efektif menekan penularan.
"Polda Jatim telah melaksanakan rapat koordinasi lintas sektoral dengan forkopimda yang telah menjadi landasan dalam mengeluarkan kebijakan sehingga selaras dengan kebijakan pemerintah," kata Nico.
"Kami telah memploting anggota di titik penyekatan yang ada di wilayah hukum Polda Jatim. Meliputi delapan titik penyekatan perbatasan dengan Jawa Tengah, satu titik penyekatan perbatasan dengan Pulau Bali, 45 titik penyekatan exit tol, 20 wilayah aglomerasi dan titik penyekatan di tujuh rayon," pungkas Nico.
(hil/fat)