Pelaku adalah Tolak Adi. Pria 21 tahun ini tega membacok Sumaden (25) hingga mengalami sejumlah luka. Mulai di bagian leher, kepala, rusuk, hingga lengan kiri.
Untuk menyelamatkan nyawanya, Sumaden yang warga Dusun Bengko Teteh Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, itu sempat dilarikan ke RSU Asembagus. Namun, nyawa korban tetap saja tak tertolong. Korban akhirnya tewas saat rencananya akan dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember.
Pelaku kemudian menyerahkan diri ke polisi. Pria yang tinggal sekampung dengan korban itu juga membawa serta celurit yang digunakan melakukan penganiayaan.
"Betul, korban meninggal di RSU Asembagus sebelum dirujuk ke Jember tadi. Sementara pelaku sudah menyerahkan diri. Pelaku tadi sudah kita titipkan ke Polres, karena korban meninggal. Tapi penanganannya tetap Polsek," kata Kapolsek Jangkar AKP Fauzan kepada detikcom, Senin (10/5/2021).
Pembacokan tersebut terjadi di areal persawahan di Dusun Bengko Teteh Desa Sopet Kecamatan Jangkar, tadi pagi. Saat itu, korban Sumaden sedang membajak sawahnya. Tiba-tba datang pelaku hingga terjadi cekcok. Perang mulut ini dipicu rasa sakit hati dan kecemburuan pelaku terhadap korban.
Pelaku jadi gelap mata karena korban pernah berselingkuh dengan istrinya. Perselingkuhan ini sebenarnya sudah agak lama, sekitar setahunan lalu. Namun entah kenapa, rasa cemburu dan sakit hati pelaku terhadap korban tak kunjung hilang. Terbukti, tak puas hanya dengan perang mulut saja, pelaku juga segera mengayunkan sabit di tangannya ke arah Sumaden.
Tak menyangka bakal dapat serangan mendadak, korban pun tak sempat menghindar. Bahkan, beberapa kali ayunan dan bacokan celurit pelaku mengenai tubuhnya. Korban pun akhirnya terkapar bersimbah darah setelah mengalami luka di kepala, leher, rusuk, dan lengan tangan kirinya.
"Dari keterangan sementara pelaku memang begitu motif perselingkuhan. Tapi semuanya masih terus kita dalami lagi," kata Fauzan. (iwd/iwd)