Bahkan dengan gaya tersebut, para pengunjung warkop bisa memberanikan diri untuk bertanya tentang hal-hal pemahaman agama Islam yang kurang dimengerti. Tidak hanya itu, bagi muda-mudi yang berani bertanya akan diberikan giveaway oleh penceramah.
"Tujuannya supaya bisa diterima lagi oleh kawula muda yang enggan ke majelis-majelis yang formal. Bahkan ada giveaway juga kepada jemaah, yang bisa jawab sesi tanya jawab dapat hadiah, pertanyaannya bebas, tidak harus tentang yang dibahas, bisa tanya jawab tentang tayamum, wudu, adab bergaul dalam rumah tangga," lanjut Habib Assegaf.
Sedangkan di bulan Ramadhan ini, Habib Assegaf memberikan materi yang disampaikan terkait puasa Ramadhan, baik tata cara puasa dan rukun serta apa saja yang membatalkan puasa.
Baca juga: detikKultum Gus Miftah: Cara Nabi Berpuasa |
"Di dalam bulan Ramadhan ini kita bikin kajian tentang puasa, problematika tentang puasa. Puasa itu rukunnya ada berapa, syaratnya orang puasa seperti apa, yang membatalkan puasa itu seperti apa, karena selama ini masih banyak sekali temen-teman yang salah praktik puasanya, bahkan sampai batal, itu kita bahas," lanjut Habib Assegaf.
Kegiatan Ngaji lan Ngopi yang sudah berjalan selama dua tahun ini sudah ada puluhan titik yang sering didatangi. Namun karena pandemi, Ngaji lan Ngopi ini hanya berjalan di beberapa titik.
"Sekarang sudah ada 27 titik ngaji lan ngopi di Surabaya dan Krian, Sidoarjo. Cuma karena pandemi ini terputus semuanya dan hanya beberapa saja yang aktif," tandas Habib Assegaf.
(iwd/iwd)