Dari pantauan dan informasi yang dihimpun detikcom, rumah milik Supramono (63) dan Nurul Faadin (60) tersebut awalnya di-police line. Tetapi garis polisi itu pagi tadi telah dilepas.
Supramono sendiri tak ada di rumah saat detikcom mendatangi rumah tersebut. Nurul yang disebut tetangga ada di dalam rumah tak membuka pintu saat detikcom mengetuk.
Para tetangga sendiri enggan berkomentar mengenai tiga tembakan yang membikin lubang di kaca rumah Supramono. Tiga lubang bekas tembakan tersebut kini ditutup dengan isolasi plastik warna bening.
![]() |
Sekretaris Desa Waru Slamet Riyadi mengatakan bahwa keluarga korban merupakan warga asli Desa/Kecamatan Waru dan sudah lama tinggal di situ. Slamet menyebut sebelum ada kejadian penembakan, di sekitar rumah tidak pernah terjadi sesuatu.
*Warga kaget ada penembakan karena sebelumnya tidak pernah terjadi apa-apa," kata Slamet kepada detikcom di balai Desa Waru, Jumat (7/5/2021).
Slamet menjelaskan usai kejadian tersebut, rumah Supramono kemarin sempat di police line. Namun mulai tadi pagi, police line tersebut dilepas.
"Sebelumnya rumah korban teror penembakan di-police line," kata Slamet.
Slamet menjelaskan usai kejadian itu, pihaknya langsung memberikan sosialisasi ke warga yang terdekat dengan rumah Supramono. Karena usai kejadian itu, warga sempat resah.
"Karena warga sempat resah, akhirnya kami memberikan sosialisasi bahwa kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian," tandas Slamet.
Rumah pasutri Supramono (63) dan Nurul Faadin (60) mendapat tembakan pada Rabu (5/5) sekitar pukul 01.00 WIB. Tiga lubang terlihat di kaca rumah. Dari rumah itu ditemukan 3 selongsong peluru dan 2 proyektil. (iwd/iwd)