Karena tak ingin dikait-kaitkan dengan gerakan makar itu, warga sekitar sempat mendiamkan beberapa tahun lamanya. Baru sekitar tahun 1984, saat dipimpin oleh Kades Tugimin, gua ini dibuka untuk umum.
"Nama Umbul Tuk. Tuk-nya ini diambil dari nama Kades Tugimin yang membuka gua ini untuk umum. Pintu gua dilebarkan dan dijadikan destinasi wisata yang masih perawan hingga sekarang," kata pengelola Gua Umbul Tuk, Fendi Hermawan kepada detikcom, Kamis (6/5/2021).
Gua Umbul Tuk berada di Desa Tumpak Kepuh Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Jalan menuju kesana meliak liuk dan naik turun curam. Sedangkan umbul, lanjut dia, merupakan mata air yang muncul dari dalam gua. Sehingga jika musim hujan tiba, debit air makin tinggi menutupi pintu gua.
Konon saat awal dibuka, warga sekitar menemukan beragam peralatan memasak hingga alat komunikasi di salah satu bagian ruangan. Posisinya di permukaan batu agak atas dan melebar.
![]() |
"Mungkin itu miliknya PKI yang tertinggal atau pas tertangkap di sini. Kalau melihat bentuknya, imaginasi kita macam-macam. Ada yang seperti sendang, tangan, kubah masjid. Pokoknya macam-macam," tutur pria 28 tahun.
Saat kondisi normal, ada 5 sampai 7 rombongan datang ke Gua Umbul Tuk tiap akhir pekan. Rombongan justru berdatangan dari luar Blitar, seperti Malang, Surabaya dan Banyuwangi. Namun ketika pandemi melanda, Gua Umbul Tuk nyaris tak ada yang menyusurinya.
Ketertarikan pengunjung, kebanyakan dari cerita kalau lokasi ini tempat persembunyian PKI. Rasa penasaran seberapa besar kondisi di dalam gua, membuat banyak anak muda mengunjunginya. Penasaran merekapun berbonus dengan pemandangan natural batuan kars beragam bentuk.
"Asyik di dalam itu. Penasaran saja sampai muat berapa orang kok kabarnya jadi tempat persembunyian PKI itu. Wow ternyata luas juga dan pemandangan di dalam luar biasa. Memacu adrenalin pokoknya," ucap Malik, pengunjung yang sampai tiga kali menyambangi lokasi ini .
(fat/fat)