Sadisnya Pelaku Pembantaian Belasan Anjing di Pacitan

Round-Up

Sadisnya Pelaku Pembantaian Belasan Anjing di Pacitan

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 04 Mei 2021 07:54 WIB
Lokasi anjing mati dibakar di pacitan
Lokasi anjing dibakar/Foto: Istimewa (Dok Polres Pacitan)
Surabaya -

Belasan anjing peliharaan di Pacitan mati dibantai. Polisi menyebut aksi pembantaian dilakukan dengan sadis. Dari keterangan saksi, anjing sempat dipukul dengan kayu, dimasukkan lubang bekas cabutan pohon, sebelum akhirnya dibakar.

Kasatreskrim Polres Pacitan AKP Juwair menyebut pihaknya sudah mendapatkan keterangan saksi mata dari dua orang penjaga anjing tersebut.

"Keterangannya itu dipukuli pakai kayu setelah itu dimasukkan di dalam lubang, di situ kebetulan ada lubang di depan rumah itu bekas pohon yang dicabut," papar Juwair saat dihubungi detikcom di Surabaya, Senin (3/5/2021).

Lalu, kayu yang digunakan memukul anjing, juga dipakai membakar anjing.

"Di situ ada lubang yang cukup besar, ditimbun lah di situ kemudian dibakar karena ada kayu-kayu. Di situ sekaligus kayu yang dibuat memukul itu dibakar juga," imbuh Juwair.

Polisi juga menyebut pembantaian ini dilakukan beramai-ramai. Juwair mengatakan dua penjaga rumah tak berani menghentikan aksi ini. Karena, ada belasan orang yang mendatangi rumah hendak membantai para anjing.

"Jadi sesuai keterangan penjaga rumah yang mengetahui peristiwa itu, kan penjaga rumah itu sekaligus menjaga anjing dan mengasih makan itu ada 2 orang itu mengetahui peristiwa itu," kata Juwair.

Juwair menambahkan ada 15 orang yang datang membawa kayu. Namun, yang melakukan pembantaian pada anjing sekitar 5 hingga 6 orang.

Lihat juga video 'Intip Shelter Anjing Milik Wanita Bercadar yang Sempat Digeruduk Warga':

[Gambas:Video 20detik]



"Cuma massa itu banyak sekitar 15 orang, tapi yang melakukan eksekusi itu sekitar 5 atau 6 orang. Sehingga untuk melawan massa, penjaga anjing itu tidak berani," tambahnya.

Dalam kasus anjing dibantai ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Mulai dari saksi mata hingga pemilik anjing. Polisi juga mengantongi nama-nama pelaku. Namun, belum ada tersangka yang ditetapkan karena polisi akan melakukan olah TKP dengan menggandeng dokter, hari ini.

Juwair mengatakan pihaknya sengaja menggandeng dokter hewan karena ada informasi yang simpang siur. Menurut pemilik, ada 11 anjing yang mati. Tapi, dari keterangan saksi, hanya 8 anjing yang dibantai.

"Karena ini kan masih simpang siur jumlahnya, jadi menurut keterangan dari korban awal jumlahnya 11 tetapi setelah kemarin kami olah TKP pertama mendapatkan keterangan dari penjaganya itu yang mengetahui peristiwa itu bukan 11 tetapi 8 terdiri dari 4 anjing dewasa dan 4 anak-anak," papar Juwair.

Dari 8 anjing tersebut, sebanyak 7 milik korban dan 1 ekor anjing tidak diketahui milik siapa. "Lalu yang 7 ini positif miliknya korban dan satu ini tidak diketahui milik siapa bisa anjing liar atau bisa anjing milik warga lain," ungkapnya.

Saat ditanya ada berapa anjing milik korban, Juwair mengatakan korban memiliki 10 anjing. Jika ada 7 anjing korban yang mati, sisanya 3 anjing telah diselamatkan.

"Keterangan sebenarnya milik korban itu 10 anjing. Nah, yang mati 7 ekor yang selamat 3. Anjing yang selamat ini ada 1 dewasa dan 2 kecil dibawa seseorang diselamatkan," pungkasnya.

Informasi belasan anjing mati dibunuh ini berawal dari unggahan akun Instagram. Antara lain berisi tiga foto terkait kejadian mengerikan itu. Dua foto anjing hidup dan satu lainnya gambar bangkai anjing.

Entah bagaimana ceritanya, konon satu di antara anjing tersebut menggigit kambing milik warga. Kejadian itu diduga menjadi pemicu aksi pembantaian terhadap binatang buas yang belum semuanya berusia dewasa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.