"Besok rencananya kita akan olah TKP ulang. Di antaranya Kami juga akan membawa dokter yang ahli terkait masalah binatang," kata Kasatreskrim Polres Pacitan AKP Juwair saat dihubungi detikcom di Surabaya, Senin (3/5/2021).
Juwair mengatakan pihaknya sengaja menggandeng dokter hewan karena ada informasi yang simpang siur. Menurut pemilik, ada 11 anjing mati. Tapi dari keterangan saksi, hanya 8 anjing yang dibantai.
"Karena ini kan masih simpang siur jumlahnya, jadi menurut keterangan dari korban awal jumlahnya 11 tetapi setelah kemarin kami olah TKP pertama mendapatkan keterangan dari penjaganya itu yang mengetahui peristiwa itu bukan 11 tetapi 8 terdiri dari 4 anjing dewasa dan 4 anak-anak," papar Juwair.
Dari 8 anjing tersebut, sebanyak 7 milik korban dan 1 ekor anjing tidak diketahui milik siapa. "Lalu yang 7 ini positif miliknya korban dan satu ini tidak diketahui milik siapa bisa anjing liar atau bisa anjing milik warga lain," ungkapnya.
Saat ditanya ada berapa anjing milik korban, Juwair mengatakan korban memiliki 10 anjing. Jika ada 7 anjing korban yang mati, sisanya 3 anjing telah diselamatkan.
"Keterangan sebenarnya milik korban itu 10 anjing. Nah, yang mati 7 ekor yang selamat 3. Anjing yang selamat ini ada 1 dewasa dan 2 kecil dibawa seseorang diselamatkan," pungkasnya.
Informasi belasan anjing dibantai ini berawal dari unggahan akun Instagram. Antara lain berisi tiga foto terkait kejadian mengerikan itu. Dua foto anjing hidup dan satu lainnya gambar bangkai anjing.
Entah bagaimana ceritanya, konon satu di antara anjing tersebut menggigit kambing milik warga. Kejadian itu diduga menjadi pemicu aksi pembantaian terhadap binatang buas yang belum semuanya berusia dewasa.
Polisi menyebut anjing ini dibantai dengan sadis secara beramai-ramai. Belasan anjing dipukuli dengan kayu, dimasukkan lubang bekas cabutan pohon dan dibakar. Ada 15 orang yang datang, namun hanya 5 hingga 6 yang ikut mengeksekusi.
Simak juga 'Cerita Mistis Kolam Renang di Pacitan yang Bikin Merinding':
(hil/fat)