Surabaya - Meski
lebaran 2021 sudah dekat, tak membuat masyarakat berbondong-bondong berbelanja di pusat perbelanjaan. Terbukti,
Pusat Grosir Surabaya (
PGS) Jalan Dupak, Bubutan masih sepi pengunjung.
Dari pantauan detikcom, sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (2/5/2021), salah satu pusat grosir di Kota Surabaya ini sudah mulai dikunjungi para pembeli. Beberapa stand di beberapa lantai terlihat pembeli berdatangan. Petugas security juga terlihat berjaga di setiap lantai untuk mengingatkan jika ada yang tidak menggunakan masker dengan benar. Meski begitu tidak ada kerumunan yang terlihat.
Manager Operasional Agung Santoso saat dikonfirmasi mengatakan volume pengunjung di PGS dibandingkan tahun sebelumnya ada sedikit peningkatan.
"Ya kalau dibandingkan tahun sebelumnya ada sedikit peningkatan. Cuman belum terdampak pada daya belinya. Jadi dengan meningkatnya pengunjung ini, daya belinya baik? tidak. Cuman sedikit lebih baik dibanding tahun kemarin," kata Agung kepada detikcom saat dikonfirmasi, Minggu (2/5/2021).
Secara prosentase, Agung belum bisa memastikan secara detail. Sebab pada tahun lalu, awal-awal pandemi COVID-19, PGS juga terdampak yakni tutup dua kali hampir satu bulan.
"Dua kali, tutup 14 hari, 14 hari itukan kita lockdown. Kalau dibanding tahun kemarin ada peningkatan sekitar 10 persen. Itu kecil sekali. Itu dari tahun kemarin 2020. Kalau (jumlah) kunjungannya dibanding tahun kemarin sekitar 20 persen, jadi daya belinya cuman 10 persen," ungkap Agung.
Agung menjelaskan ada banyak faktor yang mempengaruhi masih lesunya daya beli masyarakat di
PGS. Salah satunya terkait isu orang
dilarang mudik dan pembatasan.
"Karena banyak faktor, jadi isu-isu yang dilemparkan melalui kebijakan itu, orang dilarang mudik, mungkin ada pembatasan-pembatasan itu cukup berdampak," ungkap Agung.
"Karena begini, orang belanja di PGS ini kan grosir. Karena dampak ekonomi yang sangat memburuk ini, untuk mengubah secara signifikan tidak bisa. Daya beli di daerah-daerah itu masih belum bisa dijadikan ukuran. Karena daya beli di daerah-daerah itu belum bisa meningkat, orang yang belanja di PGS itu minimal dari Indonesia timur dan Jawa Timur. Di Indonesia timur belum bisa, di Jawa Timur pun belum seberapa meningkat," lanjut Agung.
Sedangkan dua minggu sebelum hari raya Idul Fitri, Agung menjelaskan penjualan retailnya. Akan tetapi pada bulan ini ada penyekatan dan dilarang mudik ini, menurutnya orang yang dari luar kota Surabaya masuk ke Surabaya terjadi kekhawatiran.
"Orang dari luar Kota Surabaya, masuk ke Surabaya ada rasa kekhawatiran, rasa takut, rasa khawatir dan sebagainya, mungkin seperti itu," ungkap Agung.
Sementara meski ada jumlah pengunjung yang meningkat, Agung menjelaskan pengelola tetap menjalankan standar protokol kesehatan. Setiap lantai ada petugas yang selalu memonitoring protokol kesehatan. Dan bahkan Satgas COVID-19 dari Pemkot TNI/Polri juga ikut mengecek setiap stand.
"Kita tetap menggunakan standar protokol kesehatan, tetap kita jalankan. Setiap saat kita punya tim keliling petugas patroli. Jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran. Kami menyadari bahwa pengunjung yang ada di PGS itu paling banyak dari luar Kota Surabaya. Jangan sampai nanti pulang dari Surabaya membawa masalah atau sebaliknya kan begitu," ungkap Agung.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini