Syech Subakir Sebar Ajaran Islam Sebelum Wali Songo dengan Cara Halus dan Santun

Urban Legend 2021

Syech Subakir Sebar Ajaran Islam Sebelum Wali Songo dengan Cara Halus dan Santun

Ainur Rofiq - detikNews
Minggu, 02 Mei 2021 13:19 WIB
Syekh Subakir Tuban
Makam Syech Subakir Tuban (Foto: Ainur Rofiq/detikcom)
Tuban -

Selain makam Sunan Bonang, ternyata banyak makam waliyullah yang tak terlihat atau biasa disebut rijalul gaib yang tersebar di beberapa lokasi. Salah satunya yakni makam waliyullah Syech Subakir yang berada di 22 KM barat Kota Tuban yang tak jauh dari pesisir pantai laut utara.

Dulu, dakwah menyebarkan agama Islam di tanah Jawa harus dilakukan dengan cara halus dan santun serta memberikan keleluasaan bagi masyarakat di bumi Jawa untuk memilih masuk agama Islam atau tetap meyakini kepercayaan sebelumnya.

Juru kunci Makam Syech Subakir keturunan ke 6, Darkum mengaku almarhum menyampaikan maksud kedatangannya ke tanah Jawa untuk berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Oleh sabdo palon diperbolehkan namun dengan beberapa syarat.

Sebelum diperbolehkan, terjadi adu kekuatan antara Dayang Jawa Sabdo Palon dengan Syech Subakir selama 40 hari 40 malam hingga akhirnya muncul sebuah perjanjian. Isi perjanjian itu ada empat poin yang biasa dikenal dengan Perjanjian Sabdo Palon.

"Sabdo Palon adu kekuatan selama 40 hari 40 malam dan akhirnya kalah. Sehingga muncul perjanjian Sabda Palon yang isinya ada empat hal," jelas Darkum, Minggu (2/5/2021).

Konon dalam perjanjian itu di antaranya berisi, penyebaran ajaran Islam tidak boleh dilakukan dengan cara paksaan apalagi dengan jalan peperangan. Selain itu dakwah menyebarkan agama Islam di tanah Jawa harus dilakukan dengan cara halus serta memberikan keleluasaan bagi masyarakat memilih masuk ke dalam agama Islam atau tetap meyakini kepercayaan sebelumnya.

Selanjutnya, adanya pencampuran antara Islam dengan budaya Jawa dalam pendirian tempat ibadah. Meski tempat ibadah dari luar memiliki gaya asli Jawa, namun di dalamnya ajaran-ajaran Islam disebarluaskan.

Kerajaan Islam diperbolehkan berdiri di tanah Jawa. Tapi, raja pertama haruslah anak campuran. orang tua sang raja memiliki campuran agama. Jika bapak Hindu, ibu Islam. Sebaliknya jika bapak Islam, ibu Hindu.

Dan yang terakhir yakni tidak boleh mengubah orang Jawa menjadi orang yang kearab-araban. Biarkanlah padi tetap ditanam di sawah dan kurma tetap ditanam di padang pasir. Orang Jawa harus tetap menjadi Jawa dengan segala budi pekerti dan kepribadian asli orang Jawa.

"Jika orang Jawa sampai hilang Jawanya, 500 tahun lagi Dayang Sabdo Palon berjanji akan muncul lagi dengan membuat masalah atau goro goro," tambahnya.

Dan akhirnya, jelas dia, Perjanjian Sabdo Palon itu akhirnya diterima oleh Syech Subakir. Dan akhirnya Syech Subakir berdakwah menyebarkan Islam di bumi Jawa hingga diteruskan ajaran Islam oleh Wali Songo.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.