Di sebelah kiri makam Kanjeng Subakir, terdapat pula pusara keluarga Kerajaan Majapahit yakni Putri Cempo. Dipagari batu batuan yang tertata rapi dan banyak pepohonan besar terlihat komplek ini penuh aura mistis.
Syech Subakir memang terkenal dalam cerita akan kesaktiannya, sehingga banyak warga yang ingin ngalap berkah karomah dan hidayah dari ajaran mbah Kanjeng Sunan Syech Subakir.
"Pagar makam ini dulu yang buat Syech Subakir, di sebelah timur pojok itu juga ada sumur. namanya wali ya untuk buat ini semua hanya satu malam, ambilnya batu di pesisir laut," ujar Juru Kunci, Darkum, Minggu (2/5/2021).
Untuk bisa sampai makam, para peziarah melewati gapura pintu yang harus merunduk lebih dulu karena lubang pintunya sangat kecil. Tentunya sebelum masuk makam, para peziarah diharapkan sudah berwudhu dan dalam keadaan suci.
![]() |
"Mereka yang datang ke sini ini dari mana-mana, rata-rata mereka itu mengaji tahlil dan baca yasin kalau di sini. Tak sedikit musafir yang menginap hingga berhari-hari di sini," tambahnya.
Dia menyebut makam Syech Subakir kerap didatangi warga saat tengah malam. Mereka kebanyakan sedang beritual untuk ilmu kanuragan dan punya hajat tertentu.
"Kalau jam satu malam itu ada kelompok ritual yang untuk aliran kanuragan atau hajat tertentu. Pakaian mereka itu jubah hitam," ujar Darkum.
Salah satu peziarah, Ghofar (30) asal Lamongan mengaku sengaja melakukan perjalanan ritual di bulan Ramadhan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bahkan dia sangat paham dengan cerita Mbah Syech Subakir.
"Kalau ingin ngalap berkah dan ritual di sini memang makamnya terlihat keramat sekali," ujar Ghofar, seorang peziarah.
Simak juga 'Saat Jelang Ramadhan, Warga Jambi Ziarah Kubur':
(fat/fat)