Tiga titik posko penyekatan itu berada di batas wilayah antarkabupaten yakni di Margomulyo perbatasan Ngawi, pos penyekatan Padangan perbatasan Jatim-Blora Jawa Tengah dan pos penyekatan Gondang perbatasan dengan Kabupaten Nganjuk.
Kapolres Bojonegoro AKBP Pandia mengatakan saat ini arus lalin masih landai dan relatif sepi. Meski terbilang sepi, Pandia mengingatkan petugas berjaga 24 jam dan melakukan penyekatan.
Pandia menambahkan petugas di lokasi juga harus memantau dan memberhentikan kendaraan bernopol selain Bojonegoro untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kalau arus lalin masih landai dan lancar dan sepi kalau siang hari. Meski terbilang landai, kita tidak boleh lengah. Antisipasi dengan lakukan penyekatan terutama mobil plat luar Bojonegoro," kata Pandia di Bojonegoro, Jumat (30/4/2021).
Sementara personel gabungan dari Polres Bojonegoro, Kodim 0813/Bojonegoro, Dishub, Dinkes dan BPBD Bojonegoro melakukan penyekatan dan pemeriksaan pada pengendara. Seluruh pengendara wajib menggunakan protokol kesehatan.
Di kesempatan ini, Pandia mengimbau masyarakat tidak mudik terlebih dahulu. Mengingat, situasi pandemi masih berlangsung.
"Mohon menunda mudik 2021 demi kebaikan bersama. Patuhi anjuran pemerintah dan disiplin protokol kesehatan kurangi mobilitas pada Lebaran nanti. Stay at home, di rumah saja," pesan Pandia.
Sementara terkait larangan mudik, Satlantas Polres Bojonegoro turun ke jalan mensosialisasikan Surat Edaran No 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H kepada pengguna jalan di dalam kota.
Kasat Lantas Polres Bojonegoro AKP Rizal Nugra Wijaya, mengungkapkan kegiatan ini difokuskan pada edukasi pada masyarakat terkait protokol kesehatan untuk antisipasi COVID-19 serta edukasi tentang larangan mudik tahun 2021.
Para personel juga membawa brosur bertuliskan "Jangan Nekat Mudik". Dia mengimbau silaturahmi menggunakan fasilitas media yang sudah tersedia seperti video call, whatsapp atau media social lainnya.
"Tujuan utama kita adalah untuk mengedukasi masyarakat terkait larangan mudik pada lebaran tahun ini, juga untuk meningkatkan kepatuhan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Jangan sampai ada klasterbaru nantinya," tambah Rizal.