"Kami tadi mengecek kesiapsiagaan Operasi Ketupat 2021 ini, untuk ditiadakannya mudik atau dilarang mudik. Pos-pos di Polda Jatim, saya lihat tadi dari Nganjuk, kemudian di Surabaya ini para Kapolres sudah menyatakan kesiapsiagaannya," kata Istiono kepada wartawan di Bundaran Cito, Kamis (29/4/2021).
Istiono menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pengecekan pos-pos penyekatan terkait larangan mudik. Sarana dan prasarananya sudah dibangun dan personel juga sudah disiapkan.
"Tadi sudah kita cek titik-titik penyekatan yang dibangun sudah all out, baik personelnya, sarana prasarana dan cara bertindak di lapangannya dan koordinasi dengan lintas sektoral sangat bagus. Antisipasi operasi ini telah digodok mereka," ungkap Istiono.
Ia menegaskan, dalam Operasi Ketupat 2021 ini pihaknya menginstruksikan agar penindakan dilakukan secara persuasif dan humanis. "Saya sampaikan Operasi Ketupat 2021 adalah operasi kemanusiaan, tindakan di lapangan hanya persuasif, humanis. Bagi pemudik yang melakukan mudik harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh adendum Satgas COVID-19," ungkap Istiono.
Lebih lanjut Istiono menyampaikan, COVID-19 menjadi ancaman bersama. Pihaknya meminta ada porsi yang lebih dan perhatian lebih pada masalah itu.
"Jika nanti ada peningkatan harus segera kita ambil langkah-langkah cepat di lapangan. Kita harapkan kesadaran masyarakat penting. Pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik. Masyarakat juga harus bangkit semangatnya untuk mendorong ini semua. Agar COVID-19 tidak berkembang," lanjut Istiono.
Sedangkan terkait jalan-jalan tikus di Jawa Timur pada saat larangan mudik 6-17 Mei, Istiono menyampaikan, sudah diantisipasi oleh Polres jajaran.
"Jajaran siap masker, siap antigen gratis untuk mengecek orang yang berusaha menerobos sudah datang duluan," terangnya.
Sedangkan untuk keperluan mendesak seperti mendatangi keluarga yang sakit dan meninggal dunia, warga harus menunjukkan surat dari kelurahan masing-masing untuk menembus penyekatan larangan mudik.
"Oh nggak ada masalah itu ada izin khusus. Itu harus ada izin dari atasannya. Dari kelurahan, desa, dari rumah sakit setempat, silakan mendahului untuk hal-hal yang sifatnya kemanusiaan. Karena ini adalah operasi kemanusiaan kita harus meningkatkan itu semuanya," pungkas Istiono.