Lokasi temuan struktur bata kuno itu di areal persawahan di Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sananwetan. Hanya saja, struktur bata berukuran besar ini letaknya sekitar 30 meter sebelah selatan temuan jambangan air kuno.
Tumpukan bata merah itu ukuran panjang sekitar 30 cm dan lebar sekitar 20 cm. Terpendam di pematang sawah pinggir saluran irigasi. Petani yang menggarap sawah sekitar lokasi, sebenarnya sudah lama menemukannya. Namun mereka tidak berani mencangkul lebih dalam dan lebar karena sawah milik orang lain.
![]() |
"Ketika musim hujan lalu tergerus aliran sungai yang deras. Jadi penampakannya makin panjang. Juga makin lebar. Tampak jelas kalau itu batu bata kuno, seperti yang di Candi Gedog ukurannya," kata Samsul, warga sekitar, Kamis (29/4/2021).
Temuan ini lalu dilaporkan kepada camat yang diteruskan ke Disparbud Kota Blitar. Kepala Disparbud Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan mereka sudah melihat langsung ke lokasi.
"Sebenarnya sejak ada temuan jambangan air batu itu, saya sudah berpikir pasti sekitar sini ada temuan situs cagar budaya lainnya. Nah begitu melihat struktur bata yang ukurannya sama dengan Candi Gedog. Di sini malah masih tertata utuh. Saya bersurat ke BPCB Jatim untuk melakukan observasi," jawab Tri Iman.
Selain jambangan air batu dan struktur bata kuno, Tri juga menerima laporan, warga juga menemukan banyak pecahan keramik kuno. Kemungkinan pekan depan BPCB Jatim akan melakukan observasi. Sekalian melihat jambangan air batu yang satu lokasi.
Dari observasi itu, nantinya akan ditentukan apakah akan ditindaklanjuti ekskavasi atau tidak. Tentu termasuk berkoordinasi dengan pamong desa, untuk mengamankan lokasi temuan yang merupakan sawah milik warga.
"Kalau dari mapping, itu memang posisinya lurus ke arah utara Candi Gedog. Kita tunggu saja hasil observasi BPCP pekan depan dan bagaimana rencana tindak lanjutnya," pungkasnya.
Tonton juga Video: 3 Kerangka Manusia Ditemukan di Situs Kumitir Mojokerto
(iwd/iwd)