"Kami ketahui ada lima titik yang sudah terbuka. Sementara hasil pengukuran dengan GPS, struktur itu memilki panjang 160 meter membentang arah selatan ke utara," kata kepala tim peneliti, M Ichwan, Selasa (5/1/2021).
Ridwan menjelaskan struktur tersebut memiliki lebar 140 centi meter dan tinggi 150 centi meter. Ruang dalam semacam terowongan berbentuk persegi dan bagian atasnya meruncing atau mengerucut. Dari bentuk tersebut diketahui merupakan saluran air tertutup.
"Bata merah yang membentuk struktur memiliki panjang 37-39 centi meter, lebar 22 centi meter. Ketebalan batanya 8-9 centi meter," jelas Ridwan.
Menurut dia saluran air dengan bentuk seperti yang ada di Dusun Blimbing, Desa Bulusari identik dengan temuan di beberapa daerah. Seperti di Trowulan, Kabupaten Mojokerto; di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang; dan Petirtaan Dewi Sri, Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.
"Namun saat ini kami belum bisa memastikan konteks bangunan ini terkait apa, apakah bangunan itu saluran irigasi atau berhubungan dengan petirtaan. Kita belum mengetahui komponen bangunan yang lain. Periodesasinya juga belum dapat dipastikan," jelas Ridwan.
Untuk mengetahui bentuk dan ukuran sebenarnya serta konteks dengan lingkungannya harus dikaji lagi lewat ekskavasi. "Kami rekomendasi untuk ekskavasi," pungkasnya. (iwd/iwd)