Bus Antarkota di Terminal Joyoboyo Surabaya Akan Tetap Beroperasi 6-17 Mei

Bus Antarkota di Terminal Joyoboyo Surabaya Akan Tetap Beroperasi 6-17 Mei

Faiq - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 18:35 WIB
terminal joyoboyo
Terminal Joyoboyo (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Pemerintah resmi melarang mudik lebaran 2021, mulai 6-17 Mei 2021. Termasuk mudik lokal wilayah aglomerasi Gerbangkertasuslia (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).

Salah satu poinnya, transportasi umum dilarang beroperasi, kecuali untuk keperluan mendesak. Para sopir bus antar kota Gerbangkertasusila di Terminal Joyoboyo mengaku, mereka tetap beroperasi selama momen mudik lebaran 2021 ini.

"Kita tetap beroperasi. Sesuai kesepakatan dengan dishub, organda. Kita tetap narik pas lebaran nanti," ujar Sumarji, salah satu sopir bus di Terminal Joyoboyo, Selasa (27/4/2021).

Alasan dirinya tetap mengoperasikan bus, jelas Sumarji, karena banyak pekerja di Surabaya yang setiap hari pulang pergi dari Mojokerto.

"Kita bawa dan angkut pekerja saja. Lagipula, pulang kampung kan boleh. Yang tidak boleh kan mudik. Pas lebaran itu, juga kemungkinan banyak dari daerah Mojokerto jalan-jalan ke KBS, jadi ya orang wisata," terangnya.

Simak juga video 'Satgas COVID-19: Ada 7% Masyarakat Tetap Berencana Mudik':

[Gambas:Video 20detik]



Belajar dari pengalaman lebaran tahun lalu, Sumarji mengakui jumlah penumpang turun drastis. Apalagi, kondisi tahun lalu sama halnya dengan tahun ini soal larangan mudik.

"Ya semenjak Corona penumpang sudah anjlok. Lebaran tahun lalu kan awal-awal Corona, sepi. Pas dilarang (lebaran) juga, jadi tambah sepi. Tahun ini, ya masih sepi juga. Adanya kebijakan itu ya bikin sopir khawatir juga makin sepi, tapi daripada kita nganggur di rumah," bebernya.

Sopir bus Gerbangkertasusila lainnya, Marzuki mengaku, selama pandemi, dirinya sering merugi. Bahkan, setiap berangkat membawa uang saku, justru saat pulang, uangnya habis.

"Berangkat sangu buat solar Rp 150 ribu. Pulang itu kadang gak balik. Tapi daripada nganggur, dilihati tetangga di rumah ga kerja, ya terpaksa tetap operasi. Kan katanya lebaran, kalau bukan keperluan mudik boleh beroperasi. Dari Organda juga dikasih tahu tetep boleh beroperasi," ungkapnya.

Marzuki berharap, pemerintah bisa adil dalam menerapkan kebijakan mudik lebaran 2021. Apalagi, masyarakat saat ini sudah susah kurang lebih 2 tahun.

"Momen Idul Fitri itu, kita dapat penumpang banyak. Jangan sampai kita semakin sulit begini, kita juga menghidupi keluarga. Melarang-larang, tapi gak kasih solusi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.