Angkutan Umum Dilarang Beroperasi, Organda Wanti-wanti Travel Gelap Ditertibkan

Angkutan Umum Dilarang Beroperasi, Organda Wanti-wanti Travel Gelap Ditertibkan

Adhar Muttaqin - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 17:10 WIB
sterilisasi angkutan umum tahun lalu di trenggalek
Sterilisasi angkutan umum (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek -

Organisasi angkutan darat (Organda) Trenggalek hanya pasrah soal transportasi umum dilarang beroperasi saat mudik 2021. Namun organda meminta polisi dan petugas menertibkan sejumlah angkutan antar jemput (Travel) gelap.

Sebab, mereka masih ada kemungkinan beroperasi saat mudik lebaran 2021.

"Travel yang tidak punya izin harus diketati, biar tidak merugikan yang punya izin. Yang lain diketati, tapi yang gelap jalan ya nggak adil," kata Ketua DPC Organda Trenggalek, Sudarwanto, Selasa (27/4/2021).

Menurutnya, hingga kini wilayah Trenggalek masih ada travel gelap tak berizin yang beroperasi.

Soal kebijakan pemerintah yang menghentikan angkutan umum beroperasi selama musim mudik, pihaknya hanya bisa pasrah. Sebab, karena keadaan pandemi COVID-19 yang memaksa ada larangan ini.

Namun di sisi lain pihaknya masih berharap ada kebijakan lain terkait angkutan umum. Sehingga perekonomian para pengusaha maupun awak angkutan tidak mati pada momen lebaran ini.

Simak video 'Polisi Akan Periksa Acak Surat Covid-19 Pengendara di Tol Japek':

[Gambas:Video 20detik]



Terlebih, lebaran merupakan salah satu ladang untuk meraup pendapatan tertinggi bagi transportasi umum dalam kurun waktu satu tahun.

"Kalau tahun lalu kan masih bisa, meskipun ada pengetatan protokol kesehatan, seperti di check point Durenan. Kalau bisa ya boleh beroperasi, tapi dengan prokes yang ketat," jelasnya.

Sudarwanto menambahkan selama setahun terakhir ini menjadi ujian berat bagi para pengusaha angkutan umum dan kru-krunya. Sebab jumlah penumpang mengalami penurunan drastis. Kondisi itu berpengaruh terhadap omzet dan pendapatan.

"Di sisi lain, saat ini eranya memang sudah beda, jumlah kendaraan pribadi juga semakin banyak, kondisi ini ikut pengaruh terhadap jumlah penumpang," jelasnya.

Pihaknya khawatir bila kondisi pandemi terus-terusan terjadi, maka bisa mengancam usaha jasa angkutan umum penumpang maupun barang.

"Karena para pengusaha itu banyak juga yang ambil uang atau utang di bank. Sedangkan sekarang omzet anjlok. Saat ini saja anggota saya sudah banyak yang mengeluh," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.