Berda mengatakan ia terakhir kontak dengan suaminya pada Senin (19/4). Melalui video call, suaminya pamit untuk berangkat berlayar.
"Saya terakhir komunikasi hari Senin. Setiap mau berangkat berlayar itu selalu suami video call," kata Berda dengan suara terbata-bata karena menangis saat dihubungi wartawan, Kamis (22/4/2021).
Sejak terakhir kontak dengan suami, hingga kini tak ada kabar lagi. Biasanya, kata Berda, paling lama tiga hari suaminya menghubungi lagi.
Berda yang merupakan Dosen Universitas NU Surabaya (Unusa) ini tahu informasi KRI Nenggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4) usai berbuka puasa. Ia mengetahui dari grup ibu-ibu Nanggala.
"Jadi ibu komandan memberitahu infonya. Dari situ saya tahu, saya cek berita kemudian baru tahu saya," ujarnya.
"Tugasnya di Surabaya, kapal selam. Kan ada latihan, rencananya hari ini latihannya setelah gladi resik itu. Kalau saya lihat beritanya seperti itu," jelasnya.
Berda pun berharap agar suaminya lekas ditemukan. Selain suaminya, ia juga berharap seluruh kru yang bertugas di kapal selam tersebut juga ditemukan dalam keadaan sehat.
"Harapannya semoga cepat ditemukan dalam keadaan sehat wal afiat, suami dan semuanya kru yang ada di KRI Nanggala-402 itu," harapnya.
Simak video 'KSAL: Kondisi KRI Nanggala-402 Dalam Keadaan Baik-Siap Tempur':
(iwd/iwd)