Sepintas terlihat dari luar Gua Kalak Pacitan tak ubahnya sudut alam yang usang. Stalagtit dan stalagmit berwarna putih menjadi ciri khas gua purba di kawasan karst. Satu-satunya penanda kehidupan adalah air yang menetes dari langit-langit.
Dua wadah air berbahan plastik berada persis di bawah titik tetesan. Rupanya air jernih yang terkumpul diambil oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Di antara dinding gua yang luas tampak kawanan burung Sriti menari-nari dengan leluasa keluar masuk gua.
Gua Kalak berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo. Lokasi situs spiritual ini hanya terpaut 15 meter dari jalan penghubung obyek wisata Gua Gong dan Pantai Klayar. Sebuah papan bertuliskan 'Gua Kalak Pacitan' terdapat di atas pintu gua.
Sekilas Gua Kalak memang tampak biasa. Tapi tidak dengan cerita yang melekat padanya. Tempat yang dikenal wingit atau angker itu istimewa sejak lama. Bahkan sejak zaman Majapahit konon petinggi kerajaan telah memilihnya sebagai tempat bersemedi.
"Menurut cerita almarhum kakek saya, Raja Brawijaya pernah bertapa di sini (Gua Kalak). Lah Brawijaya ke berapa, saya ndak tahu," tutur Tugiman Manrejo (80), juru kunci Gua Kalak berbincang dengan detikcom, Rabu (21/4/2021).
Tidak itu saja. Sejumlah tokoh penting pemerintahan juga diyakini pernah datang ke tempat itu. Sebut saja proklamator RI Ir Soekarno dan Presiden Soeharto. Hanya saja Tugiman tak tahu pasti tujuan kedatangan mereka. Pun tak ada bukti otentik yang tersisa.
Lihat juga Video: Urban Legend: Menara Saidah dan Rumor Gedung Berhantu