Lalu, bagaimana persiapan RS Unair dan RSU dr Soetomo untuk uji klinis Vaksin Merah Putih?
"Kami menyiapkan SDM peneliti (25 pakar) untuk uji klinis fase berikutnya. Sambil menunggu tahapan fase-fase uji yang harus di lalui," kata Direktur Utama RS Unair, Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM saat dihubungi detikcom, Selasa (20/4/2021).
Kemudian, RS Unair juga menyiapkan protokol uji klinis. Lalu merancang kriteria relawan, yaknu kriteria inklusi dan eksklusi.
Persiapan lain juga telah dilakukan. Mulai dari hard ware (lokasi uji klinis), soft ware (kebijakan dan protokol), serta brain ware (Sumber daya manusia) untuk uji klinis sudah dipersiapkan.
"Mudah-mudahan semua proses dimudahkan Allah SWT dan semuanya berjalan lancar," tandasnya.
Hal senada diungkapkan dengan RSU dr Soetomo. Pihaknya masih menunggu hasil pre klinik vaksin COVID-19. Pihak RS berharap hasilnya baik, sehingga bisa dilakukan uji klinis.
"Uji klinis akan dilaksanakan pada saat uji preklinik sudah menunjukkan hasil baik. Uji klinis dioverlap dengan uji animal. Uji animal harus selesai dianalisis dulu baru kita mulai uji klinis," kata Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa SpKK (K) FINSDV.
![]() |
Sebelum uji klinis, persyaratan vaksin ini diuji coba pada manusia adalah kesiapan produksi vaksin yang sesuai standar. Kemudian hasil penelitian hewan yang sudah dianalisis.
"Pada uji klinis perlu penyiapan tim pelaksana penelitian, metode penelitian, produksi vaksin dan partisipan uji klinis. Semua tahap ini sudah melibatkan BPOM sejak uji preklinik," tandasnya.
Diketahui, saat ini tim peneliti masih melakukan uji preklinik hewan besar makaka. Setelah selesai, tahap selanjutnya pelaksanaan uji klinis pada manusia, sebelum diproduksi massal.