Sempat Tak Terawat, Bangunan Eks Penjara Kalisosok Akhirnya Dibersihkan

Sempat Tak Terawat, Bangunan Eks Penjara Kalisosok Akhirnya Dibersihkan

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 13 Apr 2021 12:42 WIB
Penampakan penjara kalisosok surabaya saat dibersihkan DKRTH setelah mangkrak bertahun-tahun
Eks Penjara Kalisosok saat dibersihkan (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Eks Penjara Kalisosok kini tengah dalam proses pembersihan. Semak-semak tumbuhan liar yang membuat kesan angker juga tak luput dibabat bersih. Bangunan cagar budaya dengan luas lahan 3 hektar lebih itu, kini mulai terlihat sedikit terang.

Sebagian semak dan tumbuhan liar mulai dibabat Pemkot Surabaya dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Setelah nantinya bersih, tim TACB akan melakukan pemetaan zonasi penjara melalui peta dan analisa zonasi.

Upaya itu merupakan perlindungan cagar budaya dengan menetapkan batas-batas keluasan, serta pemanfaatan ruang berdasarkan hasil kajian.

Penampakan penjara kalisosok surabaya saat dibersihkan DKRTH setelah mangkrak bertahun-tahunPetugas bersihkan eks Penjara Kalisosok Surabaya/ Foto: Esti Widiyana

Ketua TACB Surabaya, Retno Hastijanti mengatakan, pembersihan ini menjadi langkah awal untuk melakukan pemetaan. Tentu saja sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Kami langsung pemetaan singkat. Jadi ya harus dicicil. Analisa zonasi yang dilakukan harus secara terintegrasi. Nantinya, kami akan menggunakan berbagai layer peta yang ada dari berbagai zaman dan pendudukan. Karena, bekas Penjara Kalisosok ini tidak hanya pernah dikelola oleh Indonesia, tapi Jepang dan Belanda juga," kata Retno kepada wartawan di Surabaya, Selasa (13/4/2021).

Penjara yang sudah tidak digunakan pascareformasi itu dibersihkan setelah mendapat lampu hijau dari pihak pengelola. Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah menyurati pengelola yang berada di Jakarta.

Tonton juga Video: 'Kali Sampah' Depok Dibersihkan, 2 Alat Berat Diturunkan

[Gambas:Video 20detik]



Retno menjelaskan, pembersihan ini memiliki dua tahapan. Pertama, pembersihan untuk membuka dan membuat akses masuk dan keluar eks bangunan Penjara Kalisosok.

"Pada tahapan itu cukup lazim dilakukan agar dapat membersihkan bagian lain yang tidak tersentuh oleh alat berat. Tahap dua itu ya pembersihan inti. Kemungkinan setelah lebaran," jelasnya.

Selain itu, nantinya ada empat zonasi yang akan dianalisis. Yakni zona inti, penyangga pengembangan dan penunjang. Sehingga, nanti akan menentukan fungsi ruangan dari bangunan cagar budaya baik secara vertikal maupun horizontal.

Penampakan penjara kalisosok surabaya saat dibersihkan DKRTH setelah mangkrak bertahun-tahunSudut Penjara Kalisosok Surabaya saat dibersihkan/ Foto: Esti Widiyana

"Analisa dari keempat zona tersebut akan dikombinasikan dengan prioritas narasi sejarah, serta prinsip pelestarian kota. Nanti berkaitan dengan sejarah perkembangan kota," ujarnya.

Namun, ada beberapa prioritas prinsip pelestarian kota yang harus dilestarikan, yakni keterkaitan dengan peristiwa 10 Nopember 1945. Prinsip pelestarian nantinya bersifat terbuka dan akan melibatkan banyak pihak, termasuk para komunitas pegiat sejarah di Surabaya.

Sementara Pengamat Sejarah Kota Surabaya, Purnawan Basundoro mengatakan sebagai kota bersejarah, aspek kesejarahan Surabaya perlu diselamatkan. Tujuannya anak-anak muda Surabaya tahu betul tentang sejarah budaya kota tempat tinggalnya.

"Aspek kesejarahan tidak dirawat, maka akan hilang, Surabaya itu Kota Pahlawan, tapi kalau tidak diajarkan, anak muda tidak akan tahu," kata Purnawan.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.