Cerita Lengkap Koper Misterius di Mojokerto yang Sempat Dikira Bom

Round-Up

Cerita Lengkap Koper Misterius di Mojokerto yang Sempat Dikira Bom

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 08 Apr 2021 08:27 WIB
Pemilik Koper Misterius di Mojokerto Diamankan Polisi
Pemilik koper misterius dibawa ke kantor polisi Mojokerto (Foto file: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Surabaya -

Sosok pemilik koper misterius yang membuat takut warga Mojokerto kini terungkap. Pemilik koper yang sempat dikira bom ini, ternyata seorang mahasiswa asal Banyuwangi.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pemilik koper diamankan pada Selasa (6/4) sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut dia, pria tersebut datang ke lokasi setelah Tim Jihandak Gegana Satbrimob Polda Jatim selesai memeriksa koper misterius di teras Salon Safira, Jalan Brawijaya, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging.

Pemilik koper warna silver tersebut yaitu Faris Abdullah (24), warga Desa Kebalenan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Dia berstatus mahasiswa. Faris mengenyam pendidikan SMA di Kecamatan Pacet Mojokerto hingga tahun 2016.

"Berdasarkan keterangan saksi, kami temukan seseorang yang ciri-cirinya mirip dengan penitip koper sekitar jam 8 ada di dekat TKP. Kami tanyai, ternyata benar dia pemilik koper tersebut. Kemudian dia kami bawa ke kantor untuk mendalami apa motifnya melakukan hal tersebut," kata Andaru kepada wartawan di kantor Satreskrim Polres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Rabu (7/4/2021).

"Dia ingin bertemu gurunya di Mojokerto, tapi lebih dulu ingin bertemu teman-teman sekolahnya. Karena membawa koper dan tas yang cukup merepotkan ketika dibawa jalan-jalan menggunakan motor, dia menitipkan koper ke pemilik salon," terang Andaru.

Koper yang sempat dikira bom itu ternyata berisi pakaian dan perlengkapan pribadi Faris. Yaitu sepasang sepatu kulit warna hitam, 1 botol minyak zaitun, 1 kotak teh bunga, 1 botol dan 1 bungkus vitamin, sebuah peci warna hitam dibungkus plastik yang juga berisi 9 sachet dan tiga kaleng kecil minuman, dua baterai kamera, dua timbangan koper, 6 baju dan 3 celana, sepasang kaus kaki, serta selembar sorban putih.

"Isinya tidak ada benda-benda berbahaya," tandas Andaru.

Sementara itu, Faris mengaku datang ke Mojokerto untuk menemui gurunya di Kecamatan Pacet. Dia naik kereta api dari Banyuwangi hingga Bangil, Pasuruan. Selanjutnya, dia naik bus dan turun di depan minimarket di Jalan Brawijaya, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging.

Setelah membeli peralatan mandi di minimarket, Faris mampir ke warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18) di Jalan Brawijaya, Dusun Ketok, Desa Tunggalpager pada Selasa (6/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Dia sempat membeli es cincau di warung tersebut sekaligus untuk menitipkan koper miliknya.

"Saya mau ke guru saya di Pacet, tapi saya tidak ada kendaraan, maka saya mampir ke rumah teman dulu. Kan ga enak kalau ke rumah teman bawa barang banyak. Ya udah saya titipkan dulu ke warung," kata Faris kepada wartawan di kantor Satreskrim Polres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Faris meninggalkan koper warna silver itu di warung gado-gado milik Safira. Dia ke rumah teman sekolahnya di Desa Panjer, Kecamatan Mojosari, Mojokerto naik ojek online.

Koper Titipan Pria Tak Dikenal Bikin Takut Warga di Mojokerto, Gegana DiterjunkanKoper Titipan Pria Tak Dikenal Bikin Takut Warga di Mojokerto/ Foto: Enggran Eko Budianto

"Pemilik warung membolehkan saya titip. Saya bilang jam 5 atau habis maghrib saya ambil kopernya. Setelah itu saya pamit, saya pergi ke rumah teman saya," terangnya.

Lima jam setelahnya, sekitar pukul 18.00 WIB, Faris berniat mengambil koper miliknya. Dia meminjam sepeda motor temannya menuju warung gado-gado Safira. Saat itulah dia dibuat kaget dan bingung dengan kondisi di lokasi yang sudah banyak warga dan polisi.

Padahal usai mengambil koper, Faris berencana menginap di rumah teman sekolahnya di Kecamatan Puri, Mojokerto. Baru setelahnya dia akan menemui gurunya.

"Setelah maghrib saya kembali untuk mengambil koper ternyata jalan sudah ditutup. Saya kira ada operasi polisi. Ternyata setelah saya tanya ke warga katanya ada bom. Hati saya langsung merasa jangan-jangan koper saya," ungkapnya.

Faris bisa saja mengurungkan niatnya mengambil koper tersebut agar tidak berurusan dengan polisi. Namun, dia memilih mengambil koper yang sudah ada di teras Salon Safira. Saat itu, Tim Jihandak Gegana Satbrimob Polda Jatim sedang memeriksa kopernya.

"Saya bisa saja tidak ambil koper itu, tapi saya merasa tidak enak sudah membuat kegaduhan, mengganggu warga sekitar, sampai jalan ditutup, merepotkan kepolisian. Saya ke sana biar cepat clear, jalan dibuka, masyarakat bisa beraktivitas lagi," jelasnya.

Kepada polisi, Faris mengakui koper yang sempat dikira bom adalah miliknya. Dia pun diamankan petugas. Setelah pemeriksaan koper selesai, Faris dibawa ke Mapolres Mojokerto untuk ditanya lebih mendalam.

Sebelumnya, koper warna silver itu dititipkan seorang pria tak dikenal di warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18) di Jalan Brawijaya, Dusun Ketok, Desa Tunggalpager pada Selasa (6/4) siang. Warung gado-gado itu berada di seberang jalan kantor Kecamatan Pungging.

Safira sempat memindahkan koper ke teras Salon Safira di sebelah barat warungnya agar tidak kehujanan. Dia melaporkan keberadaan koper tersebut ke Ketua RT setempat karena pemiliknya tak kunjung kembali sekitar pukul 16.00 WIB. Gadis berkacamata ini takut koper itu berisi bom atau narkoba.

Pemerintah desa setempat melanjutkan laporan Safira ke Polres Mojokerto. Polisi langsung datang mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi dan melakukan penjagaan ketat.

Penanganan koper misterius menjadi tontonan warga sekitar. Tim Jihandak Gegana Satbrimob Polda Jatim hampir satu jam memeriksa koper tersebut. Mereka memastikan tidak ada bom maupun bahan peledak di dalam koper.

Halaman 2 dari 3
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.