.webp)
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Prasetyo Umar F mengatakan, peringatan dini ini berlaku mulai Minggu (4/4) pukul 07.00 WIB hingga Senin (5/4) pukul 07.00 WIB.
Secara tertulis, Prasetyo memaparkan ada pola tekanan rendah 1.004 hPa di Samudra Hindia Barat Lampung dan 1.000 hPa di Perairan Rote ke Kupang dan 1.007 hPa di Laut Arafuru.
Sedangkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut menuju timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 20 knot. Lalu, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya menuju barat laut dengan kecepatan angin 5 hingga 35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Mentawai hingga barat Lampung, perairan selatan Banten, Laut Flores dan Laut Timor.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ungkap Prasetyo di Surabaya, Minggu (4/4/2021).
Prasetyo memaparkan tinggi gelombang 1,25 hingga 2 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian barat dan timur Masalembo. Sementara tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Jatim, Samudera Hindia Selatan Jatim.
"Saran keselamatan, mohon diperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran. Mulai dari perahu nelayan, kapal tongkang, kapal fiber hingga kapal Ferry," imbuhnya.
Prasetyo juga mengingatkan keberadaan awan cumulonimbus (Cb) yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang.
"Ketinggian gelombang diperkirakan berdasarkan gelombang signifikan, gelombang maksimum dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan," pungkasnya.
Lihat juga Video: Prakiraan Cuaca 20 Maret: Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir
(sun/bdh)
