Lestarikan Sejarah Penyebaran Islam, Kades di Tuban Ini Bangun Makam Wali

Urban Legend 2021

Lestarikan Sejarah Penyebaran Islam, Kades di Tuban Ini Bangun Makam Wali

Ainur Rofiq - detikNews
Sabtu, 03 Apr 2021 10:52 WIB
Cerita dibalik Situs Watu Gajah Peninggalan Jaman Majapahit
Selain situs, dibangun makam waliyulloh (Foto: Ainur Rofiq/detikcom)
Tuban -

Semangat melestarikan sejarah Islam dan peninggalan situs di Tuban yang dilakukan Kepala Desa Prunggahan Wetan Hari Winarko, ini mendapat dukungan sejumlah pihak. Mulai dari almarhum Kiai Maimun Zubair hingga Kiai Abdul Matin, keluarga besar keturunan Kanjeng Sunan Bejagung Lor.

Hari menceritakan di tahun 2016 lalu, saat ada peringatan hari lahir (Harlah) Kanjeng Sunan Bejagung Lor, dirinya diundang kiai Abdul Matin. Rupanya, di sana ada KH Maimun Zubair.

"Pada saat harlah Mbah Bejagung sekitar tahun 2016, saya dipanggil di dalam ruang tengah ndalem Mbah Kiai Matin, ada saksinya itu sekdes desa saya juga. Yang saat itu Mbah Kiai Maimun ngendikan, 'Nak njenengan iku wes bener, terusno olehmu nguri uri. Iku makam Wali Abdal, itu wali yang tidak ingin diketahui dan itu rijalul ghoib' (Nak, kamu itu sudah bener, teruskan menjaga dan melestarikan. Itu makam Wali Abdal, wali yang tidak ingin diketahui dan Ciptaan Allah tanpa kasat mata) " kata Hari mengisahkan, Sabtu (3/4/2021).

Hari mengatakan wali yang termasuk Rijalul Ghoib di antaranya Sunan Bejagung Lor, Syekh Awaludin serta Patih Barat Ketigo atau Patih Gajah Mada. Saat ini, Hari bersama masyarakat sedang merenovasi makam Gajah Mada di kampung Prunggahan Wetan.

Makam Patih Gajah Mada ini juga biasa disebut para warga sebagai makam Mbah Panjang, karena memiliki panjang sekitar 5 meter.

Simak juga 'Sejarah Isra Mikraj Nabi Muhammad, Perjalanan Spiritual Sang Insan Kamil':

[Gambas:Video 20detik]



"Makam Patih Barat ketigo itu biasa disebut Makam Mbah panjang, ada kalau lima meter panjangnya," ujar Hari.

Sedangkan nama Barat ketigo, sebenarnya nama ilmu kanuragan yang dimiliki oleh Patih Gajah Mada. Tapi menjadi nama samaran yang diketahui banyak sesepuh dan leluhur.

Ssmentara proses renovasi makam Gajah Mada hingga kini masih berlangsung. Hari berharap makam ini bisa dijadikan masyarakat sebagai tempat mengingat dan belajar sejarah.

"Tentunya dengan merenovasi makam Patih Gajah Mada di desa kami, masyarakat akan lebih tahu tentang cerita sejarahnya," ujar Hari.

Ia juga berharap Pemkab Tuban lebih peduli lagi dengan sejarah dan peninggalan di wilayahnya. Karena selama ini banyak yang tidak terawat seperti salah Situs Watu Gajah.

"Saya berharap pemerintah kabupaten Tuban untuk lebih merawat situs atau peninggalan sejarah yang ada. Agar nanti anak cucu kita bisa belajar terkait sejarah tersebut," pungkas Hari.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.