Sementara itu, waktu operasional layanan GeNose C19 di Bandara Juanda yaitu pukul 11.00 - 19.00 WIB di mana di bandara ini disediakan sebanyak 10 mesin GeNose C19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sekitar 100 pemeriksaan kantung udara atau 800 pemeriksaan selama 8 jam waktu operasional. Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Juanda per harinya sebanyak sekitar 6.000 penumpang per hari.
Berdasarkan keterbatasan ini, kata Faik, maka diimbau calon penumpang tidak hanya mengandalkan layanan tes COVID-19 GeNose C19 saja, tapi juga bisa tetap menggunakan layanan tes swab Antigen dan PCR untuk menghindari penumpukkan antrean.
"Kami berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukan antrean layanan GeNose C-19 di bandara. Kami mengerahkan sejumkah petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan petugas dari penyedia layanan Farmalab, Angkasa Pura Supports sebagai mitra penyedia layanan, dan petugas bandara kami. Petugas kami juga sejak awal berupaya mengidentifikasi potensi terjadinya penumpukkan. Ketika teridentifikasi potensi itu, petugas kami akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin memggunakan layanan GeNose ke layanan Antigen atau PCR," tandas Faik.
Bagas (24) warga Surabaya yang akan menggunakan jasa penerbangan mengaku bahwa dengan menggunakan GeNose C19 ini sangat membantu dan memudahkan calon penumpang.
"Cara seperti ini sangat menguntungkan bagi calon penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan. Kami merasa sangat terbantu," kata Bagas.
Hal yang sama disampaikan oleh Rizky yang rencana akan ke Balikpapan. Rizky mengatakan dari segi biaya tes GeNose C19 ini sangat ringan dibandingan dengan rapid antigen, atau swab.
"Prosesnya juga sangat sederhana, seperti ini sangat membantu calon penumpang," kata Rizky.
(iwd/iwd)