"Sampai pukul 19.50 WIB belum juga turun, sehingga satpam kemudian menghampiri kamar mereka. Kebetulan satpam memakai seragam warna hitam, dan mengetuk pintu dari samping pintu kamar. Karena tidak etis mengetuk pintu persis di tengah. Kita juga jaga privasi. Pintu dibuka dan satpam meminta agar mobil dipindahkan," tutur Ongko.
Semua terekam CCTV sehingga Ongko dapat bercerita secara detail. Sekitar pukul 19.52 WIB, kedua tamu tersebut turun dengan menaiki tangga. Kebetulan lift hotel sudah tak difungsikan. "Tamu naik turun lantai dengan memanfaatkan tangga yang ada. Setelah turun dengan membawa koper, mereka mengatakan batal menginap, sambil ketawa-ketawa dan merekam semua aktivitas mereka. Kira-kira jarak 3 meter dari pintu hotel mereka mendadak berlari ke arah mobil dan melempar koper ke dalam mobil sambil tertawa-tawa. Selanjutnya mereka pergi tak kembali," beber Ongko.
Ongko jadi penasaran. Jika mereka ketakutan dengan kondisi hotel angker, mengapa mereka tertawa-tawa saat keluar meninggalkan hotel. Jadi Ongko menyakini video sengaja dibuat hanya untuk menambah pengunjung (viewer) dari akun media sosial yang mereka dimiliki. Sementara Hotel Niagara yang dijadikan obyek menerima kerugian dari ulah tersebut.
"Masa orang takut tertawa-tawa dan merekam semua aktivitas mereka dengan tanpa ada ketakutan. Ini kan aneh, dan kami menerima kerugian atas ulah tersebut," kata Ongko.
Ongko menyebut, ada enam akun yang meng-upload rekaman video yang dibuat oleh kedua orang tersebut. Sehingga cepat viral bahwa Hotel Niagara angker. Parahnya lagi, satu akun TikTok mengaku sebagai Manajer Hotel Niagara dan membuat video klarifikasi. Padahal, Ongko sebagai manajer asli tak pernah membuat video itu.
"Parah lagi, ada akun TikTok membuat klarifikasi pakai nama adik saya Ongko Budihartanto. Itu video lima tahun lalu di-post lagi. Saya tak kenal itu siapa, ngaku-ngaku manajer Hotel Niagara dan pakai nama adik saya," tambahnya.
Pascakejadian ini, Ongko sudah menyampaikan kepada pihak RedDoorz di mana kedua tamu tersebut memakai aplikasi tersebut untuk menginap di Hotel Niagara. "Kami sudah melapor ke RedDoorz karena pakai aplikasi untuk bermalam, katanya akan dihubungi," pungkasnya.
(sun/bdh)