Camat Binangun Bagus Hendri Dwinanto memaparkan, ada enam desa di wilayahnya yang jalan-jalannya rusak. Jalan sepanjang enam KM itu merupakan akses utama dari Desa Ngembul, Rejoso, Binangun, Salamrejo, Birowo sampai ke Desa Ngadri.
"Ini jalan konstruksi lama. Selama ini dilewati ribuan truk pabrik dengan tonase besar. Pernah di hotmix ketebalan sekitar 5cm tapi tidak lama rusak lagi," jelas Bagus kepada detikcom, Jumat (26/3/2021).
Sejak berdirinya pabrik gula RMI tahun 2015 lalu, menurut Bagus, jalan raya menuju kawasan pabrik hanya dilebarkan satu meter di sisi kiri jalan. Perbaikan jalan hanya bersifat tambal sulam. Jika musim hujan tiba, dipastikan banyak lapisan aspal mengelupas dan muncul lubang dengan diamater dan kedalaman bervariasi.
Warga Desa Rejoso Kecamatan Binangun beberapa saat lalu menanam jalan berlubang dengan pohon pisang. Namun setelah dirembuk bersama, warga kemudian kerja bakti menutupnya dengan pasir dan dilapisi semen.
"Padahal di simpang tiga itu ada tulisan jalan kelas IIIC. Sakjane truk tidak bisa lewat. Tapi dishub pas saya tanya bilang, dishub hanya masang rambu. Soal penertiban bukan ranah dishub," ungkapnya.
Bagus berharap ada perhatian dari pemerintah. Setidaknya ada jalur khusus untuk truk pengangkut tebu dan batubara. Sehingga masyarakat umum pengguna jalan yang lain tidak terganggu dan aman melintasi wilayahnya.
"Kami berharap ada jalur khusus untuk truk-truk itu. Ada peningkatan kelas jalan juga karena disini akan jadi kawasan industri dan jalur pansela juga," pungkasnya.
Sebelumnya spanduk bertuliskan Selamat Datang ke Kampung Wisata Jeglongan Sewu terpasang di jalan. Spanduk itu bentuk kegeraman warga karena laporan mereka soal jalan rusak tidak ada tanggapan dari pemerintah.
Lihat juga video 'Bak Kolam, Warga Lombok Mandi di Jalan Rusak':
(fat/fat)