Hal itu, kata Yogi, sudah menjadi ketentuan dan keputusan oleh panitia nasional HMI. Yang diperkenankan masuk hanyalah peserta utusan atau delegasi.
"Itu sudah menjadi ketentuan dan keputusan oleh panitia nasional. Kalau tidak bisa masuk berarti bukan anggota resmi," katanya.
Pada Selasa (23/3) malam, giliran di dalam arena Kongres HMI di Gedung Islamic Center yang ricuh. Sejumlah kader HMI di arena kongres mengamuk dengan membanting kursi hingga memecahkan pintu kaca-kaca gedung.
Sebelumnya, kongres HMI sempat alot karena adanya usulan dari peserta yang ingin seluruh Ketua Badko (Badan Koordinasi) HMI di daerah hadir pada kongres. Tetapi, usulan itu tak disetujui mayoritas peserta pemilik suara sah. Hal ini membuat kongres berjalan lambat dengan tensi panas.
![]() |
Pihak kader yang menolak beralasan jika mayoritas Ketua Badko HMI di Indonesia telah hadir. Tercatat, ada 11 dari 20 Ketua Badko sudah berada di tengah kongres. Namun, para kader ini terus mengatakan usulan tersebut berulang kali. Puncaknya, para kader mengamuk dengan membanting kursi di lokasi dan melempar sesuatu ke pintu kaca hingga pecah.
Kongres HMI ricuh pun langsung terhenti dan semua kader berhamburan keluar. Polisi yang berjaga juga langsung masuk ke lokasi untuk mengamankan situasi agar kondusif. Akhirnya, Polda Jawa Timur mengamankan enam peserta Kongres HMI di Surabaya.
Keenamnya diamankan karena ricuh di tengah sidang. Keenam mahasiswa yang diamankan diduga telah melakukan aksi pelemparan kursi di Gedung Islamic Center Surabaya. Hal ini mengakibatkan kaca gedung pecah.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan keenam orang yang diamankan, atas permintaan pihak panitia kongres HMI sendiri. Keenamnya kini tengah diperiksa untuk dimintai keterangan.