Sampel yang dikirim, kata Arman, berupa cabai yang masih belum ditumis dan cairan oranye yang ada di wajan penggorengan, yang sebelumnya sudah diamankan dari pengunggah video viral cabai dicat.
"Kita sudah kirim sampel cabai rawit ke BPOM. Tentu cabai rawit ya sama cairan itu," tambahnya.
Arman mengaku tak ingin gegabah dalam mengambil langkah dalam kasus ini. Oleh karena itu, penyelidikan dilakukan dengan sangat detail. Baik penyelidikan dan penyidikan perekaman video cabai yang diduga dicat dan dugaan adanya cabai yang sengaja didistribusikan untuk merugikan konsumen.
Baca juga: Polisi Kirim Sampel Cabai Dicat ke BPOM |
"Makanya kita sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini," pungkasnya,
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyesalkan adanya dugaan kasus cabai dicat. Padahal produk hortikultura cabai Banyuwangi mempunyai kualitas yang tinggi.
"Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kita semua menyesalkan. Kita percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian," kata Bupati Ipuk kepada detikcom usai membagikan bibit cabai ke kelompok wanita tani di Desa Setail.
(fat/fat)