Teror Ulat Bulu Serang Warga Situbondo

Teror Ulat Bulu Serang Warga Situbondo

Ghazali Dasuqi - detikNews
Sabtu, 20 Mar 2021 19:32 WIB
teror ulat bulu di situbondo
Ulat bulu yang teror warga Situbondo (Foto: Ghazali Dasuqi)
Situbondo - Kemunculan ulat bulu di pepohonan mangga di Situbondo meresahkan warga. Jumlah ulat bulu itu diperkirakan mencapai ribuan. Bukan hanya di pohon-pohon mangga saja. Belakangan, wabah ulat bulu juga menjalar ke rumah-rumah warga sekitar pohon di Lingkungan Plaosa RT 01 RW 04 Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.

Tak heran, jika warga setempat pun mulai resah. Selain menggelikan, munculnya ulat bulu juga sering menyebabkan gatal-gatal di kulit. Beragam upaya membasmi ulat bulu dilakukan warga. Termasuk dengan cara manual, membakar ulat bulu dengan obor.

Namun, wabah ulat bulu itu tetap saja tak kunjung musnah. Hingga BPBD Situbondo pun akhirnya ikut turun tangan. Di antaranya dengan melakukan penyemprotan racun serangga ke pohon-pohon yang jadi sarang ulat bulu. Tak ketinggalan, sejumlah rumah warga sekitar juga disemprot.

"Awalnya di pohon mangga depan rumah itu, pak. Jumlahnya memang banyak. Tapi belakangan merembet ke rumah. Sudah dibakar, tapi tetap saja. Kalau kena kulit, bisa gatal-gatal," kata Bu Tillah (32), warga setempat kepada detikcom, Sabtu (20/3/2021).

teror ulat bulu di situbondoPetugas menyemprot pohon yang jadi sarang ulat bulu (Foto: Ghazali Dasuqi)

Keterangan detikcom menyebutkan teror ulat bulu itu mulai muncul di pepohonan mangga Lingkungan Plaosa Kelurahan Patokan, sejak 5 hari lalu. Awal muncul, jumlah ulat bulu cukup banyak hingga diperkirakan mencapai ribuan. Selain berwarna hijau, sebagian besar ulat yang panjangnya berkisar 2-5 cm itu juga berwarna cokelat tua.

Namun, semuanya sama-sama berbulu. Nah, bulu pada ulat inilah yang paling meresahkan warga sekitar. Sebab bila mengenai kulit maka akan menyebabkan gatal-gatal. Tak heran, tiap hari upaya membasmi ulat bulu itu terus dilakukan warga. Di antaranya, dengan membakarnya menggunakan obor.

"Ada sekitar 10 rumah warga sekitar yang terkena dampak wabah ulat bulu itu. Ulat menempel di dinding-dinding rumah itu. Meresahkan, karena memang menyebabkan gatal-gatal di kulit," tandas Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono kepada detikcom.

Menurut dia, saat ini jumlah ulat bulu jauh lebih berkurang dibanding awal kemunculannya sekitar 5 hari lalu. Sebab, hampir tiap hari warga berusaha memusnahkan dengan cara dibakar. Meski jumlahnya berkurang, namun wabah ulat bulu itu tetaplah meresahkan.

"Makanya begitu dapat laporan kami langsung turun tangan. Setelah berkoordinasi dengan instansi terkait, tadi kami langsung melakukan penyemprotan cairan obat serangga," papar Puriyono.

Penyemprotan tak hanya dilakukan ke pohon-pohon mangga yang jadi sarang ulat bulu. Tetapi juga ke rumah-rumah warga sekitar. Karena di antaranya masih ada sisa ulat bulu yang menempel di dinding rumah. Berikutnya, sambung Puriyono, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, sambil terus memantau perkembangan ulat di lapangan.

"Untuk penyebab munculnya ulat itu, sekarang masih dalam penyelidikan Dinas Pertanian Situbondo," tukas Puriyono.

Simak juga 'Saat Sekolah di Pangkalpinang Diteror Ulat Bulu, Siswa Gatal-gatal':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.