Sebelumnya, Kepala Dispora Surabaya Afghani Wardhana mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari PT Persebaya dan sudah membalas surat itu. Persebaya ingin menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai home base dan Stadion Gelora 10 November sebagai tempat latihan.
Dispora Surabaya menerangkan, Gelora 10 November akan digunakan untuk persiapan Porprov dan pembinaan sepak bola usia dini. Menanggapi hal itu, salah seorang pentolan Bonek, Dadang merasa kecewa.
"Tolonglah, kebijakan yang benerlah jangan tebang pilih gitu lho. Harus real, Persebaya adalah milik Surabaya, bahkan sebelum ada pemkot sudah ada Persebaya. Itu harus dipikir secara real, jangan seenaknya sendiri," ungkap Dadang kepada wartawan di Jalan Jimerto, Jumat (19/3/2021).
Dadang menyayangkan jika Persebaya Surabaya home base-nya di Sidoarjo. Padahal Persebaya berasal dari di Kota Pahlawan.
"Masa kita Persebaya Surabaya home base-nya di Sidoarjo kan nggak masuk akal. Berpikir secara bijaklah," lanjut Dadang.
Terpisah, Pentolan Bonek Green Nord, Husain Ghozali yang akrab disapa Cak Cong mengatakan, Stadion Gelora Bung Tomo dan Stadion Gelora 10 November merupakan fasilitas publik yang dibangun dengan uang rakyat.
"Kenapa itu dikhususkan untuk akademi (sepak bola usia dini) Surabaya yang baru, itu kan dagelan. Ujuk ada akademi itu dari mana. Anggarannya dari mana, itu pihak pemkot atau swasta. Kok kayaknya Persebaya mau sewa untuk latihan kok kayaknya ada kesan untuk dipakai pihak lain. Sebetulnya Gelora 10 November itu bisa digunakan siapa saja asalkan ada Perdanya, ada retribusinya. Lha ini kok apa-apa kok ada ini, jadwal padat, padat dari mana," ungkap Cak Cong.
Cak Cong juga menegaskan, Bonek meminta Persebaya dan Pemkot Surabaya untuk duduk bareng dan menemukan solusi yang tepat, terkait Stadion Gelora 10 November dan Gelora Bung Tomo.
Terkait alternatif lapangan untuk latihan, Cak Cong menilai Persebaya merupakan klub profesional. Ia menyayangkan jika Persebaya berlatih di lapangan yang tidak standar.
"Persebaya ini klub profesional. Masa harus bermain di lapangan bergelombang, ya maaf tidak standar. Iya kalau Ronaldo kakinya diasuransikan. Kalau ada pemain kakinya patah karena kondisi lapangan, bukan karena permainan, Persebaya saya yakin berani mengeluarkan uang (sewa lapangan standar) dari pada pemainnya cedera," paparnya
"Alasannya Pemkot dalam hal ini Dispora, saya yakni Eri (Wali Kota Surabaya) tidak apa-apa. Ini hanya orang-orang lama yang mengerubuti di sekitarnya. Aku yakin Eri nggak tahu apa-apa. Orang-orang lama ini ada yang berkepentingan yang sakit hati," pungkasnya.