Kepala Dispora Surabaya, Afghani Wardhana mengatakan, dengan ditundanya Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya terus mempersiapkan diri. Seperti soal sarana dan prasarana Stadion GBT dan Gelora 10 November, maupun lapangan pendukung lainnya.
"Terkait dengan Stadion Tambaksari (Stadion Gelora 10 November) secara teknis pembangunan renovasi dan sebagainya sudah selesai. Tetapi dengan saat ini dan 6 bulan ke depan inikan harus under control dengan kontraktor pelaksana. Meskipun beberapa waktu sempat digunakan untuk latihan," kata Afghani saat jumpa pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (19/3/2021).
Dispora Surabaya juga mengaku telah menerima surat dari PT Persebaya dan sudah membalas surat itu. Rencananya, Persebaya ingin menggunakan GBT sebagai home base dan Stadion Tambaksari sebagai tempat latihan.
"Kami pun menerima surat dari PT Persebaya untuk rencana juga dipakai latihan dan home base Persebaya. Kalau kita runtut ke belakang berdasarkan peraturan daerah (Perda), bahwa terkait pemakaian sarana olahraga, baik itu stadion dan sebagainya yang ada Perda retribusinya itu bisa dilakukan, artinya pihak Persebaya ataupun warga masyarakat bisa menggunakannya," terang Afghani.
Namun, Pemkot Surabaya juga akan menggunakan dua stadion itu untuk persiapan Puslatcab menyambut Porprov Jatim 2022. Porprov itu akan digelar di Jember dan Bondowoso.
"Selain itu, jadwal pengguna Stadion Tambaksari itu pun sudah beberapa waktu, harinya sudah terisi rencananya ke depan seperti itu. Sehingga ini yang menyebabkan kami pun sulit untuk bisa menentukan tim atau pengguna sarana olahraga lain yang ingin menggunakan Stadion Tambaksari," lanjut Afghani.
Selain untuk Puslatcab persiapan Porprov, Dispora juga akan menggunakan sarana dan prasarana di stadion untuk pendidikan sepak bola usia dini. Rencananya, Dispora akan menggandeng mantan pemain Persebaya, Yusuf Ekodono dan Anang Ma'ruf.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya pernah mengirimkan belasan anak untuk belajar sepak bola di Liverpool, Inggris, berkat program sister city. "Insyaallah, di Surabaya ke depan akan muncul bibit-bibit yang baru. Jadi itu yang menjadi pemikiran kami," ungkap Afghani.
Afghani juga mengatakan, ada puluhan lapangan lain di Surabaya yang bisa digunakan untuk latihan oleh Persebaya. "Sebenarnya masih banyak lapangan yang masih bisa digunakan. Kurang lebih ada 36 atau sampai 40 lapangan sepak bola di seluruh Kota Surabaya. Misalnya di Jambangan masih bisa dimanfaatkan. Di Kebonsari masih bisa dimanfaatkan. Di Karangpilang masih bisa dimanfaatkan. Di Colombo dan di Surabaya Barat masih banyak semuanya yang bisa digunakan latihan," paparnya.
"Sehingga masih banyak yang bisa digunakan. Dan kalau di luar Stadion Gelora 10 November dan Gelora Bung Tomo itu malah gratis. Karena tidak ada Perda retribusinya," pungkasnya. (sun/bdh)