Komandan Tim Orong-orong Widagdo Endang Suroso mengatakan sapi tersebut milik PG/TK Agripina di Jalan Medayu Utara. Sapi itu diketahui lepas dari kandangnya sekitar pukul 11.00 WIB.
"Sapinya milik sekolah PG/TK Agripina. Di sekolah itu kan ada macam-macam hewan dan kandang seperti ayam, sapi, dan lainnya untuk edukasi siswanya," tutur Widagdo kepada detikcom, Kamis (11/3/2021).
"Nah, sapi itu lepas karena kandangnya kebuka. Terus jalan keluar. Itu belakang sekolah kan masih rawa. Terus kecebur di kubangan rawa di belakang PG/TK itu," imbuhnya.
![]() |
Menurut Widagdo, sapi yang terperosok itu kemudian baru diketahui sekitar pukul 12.00 WIB oleh seorang tetangga. Dan kejadian itu langsung dilaporkan ke 112.
"Sapi kecebur juga gak ada yang tahu. Baru diketahui karena ada ibu-ibu yang sedang bersih-bersih rumah dan langsung dilaporkan," terangnya.
Untuk mengevakuasi sapi itu, kata Widadgo, pihaknya kemudian menurunkan 2 tim rescue. Namun akhirnya yang turun hanya 1 tim saja yang beranggotakan 6 petugas.
"Kami terjunkan 2 tim rescue besar dan kecil. Tapi yang evakuasi hanya rescue kecil saja," ujar Widagdo.
Butuh waktu 1 jam untuk mengevakuasi sapi berumur 8 tahun itu. Sebab dalam prosesnya terkendala lokasi yang masih rawa dan sapi mengalami patah kaki.
"Kendalanya, lokasinya rawa dan kaki sapi tampaknya patah dan tertancap di lumpur sehingga tak bisa berdiri. Tapi akhirnya berhasil dievakuasi dengan manaruhnya di tandu lalu menariknya melalui wingfield mobil damkar," tukas Widagdo.
"Usai diangkat kami langsung angkat dan naikkan ke mobil bak terbuka dan kami kembalikan ke sekolah. Usai ditarik sapi masih sama tak bisa berdiri," tandas Widagdo. (iwd/iwd)