Di antaranya pihak Desa dan Kecamatan bersama TNI - Polri. Selain itu, evakuasi juga melibatkan personel BPBD, Satpol PP, Damkar, hingga agen relawan bencana. Tak hanya itu. Satu unit alat berat berupa ekskavator dan peralatan katrol, bahkan juga ikut dikerahkan.
Sapi indukan jenis limousin ini baru bisa diangkat dari dalam sumur, setelah tim SAR lebih dulu menggali tanah di sekitar sumur menggunakan ekskavator. Setelah dianggap leluasa, badan sapi diikat menggunakan tali dan ditarik dengan katrol.
![]() |
"Evakuasi berjalan lamban, karena terkendala lokasi yang sempit. Selain itu, lubang sumur juga sempit. Hanya berukuran sekitar 180 cm. Alhamdulillah berhasil dievakuasi dengan selamat," kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, Senin (3/2/2020) malam.
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, peristiwa sapi terjatuh ke dalam sumur itu terjadi sekitar pukul 12.30 Wib tadi siang. Tiba-tiba sapi milik Asiyaton itu terlepas dari talinya dan berjalan mundur. Celakanya, tak jauh dari kandang sapi itu terdapat sumur pompa air berkedalaman 2 meter.
Bagian atas sumur itu hanya ditutup dengan kayu dan talang plastik. Praktis, saat sapi menginjak penutup sumur, langsung jebol. Sapi pun terjerembab masuk ke dalam sumur. Tahu begitu, si pemilik segera mengontak warga yang diteruskan ke aparat.
Awalnya, proses evakuasi dilakukan cara manual. Namun tidak berhasil, karena tubuh sapi tertimbun tanah hingga setengah badan.
Karena itu, kemudian didatangkan alat berat ekskavator untuk menggali tanah di sekitar sumur. Apalagi kalau bukan untuk memberi jalan dan mempermudah sapi dievakuasi. Setelah tanah selesai digali, sapi langsung diangkat dengan menggunakan katrol.
"Alhamdulillah, proses evakuasi berhasil dilakukan sekitar pukul 18.00 Wib. Sapi berhasil diselamatkan tanpa cedera," tandas Puriyono. (iwd/iwd)