Petugas gabungan dari BPBD, Tagana, TNI dari Kodim 0820 dan anggota Polres Probolinggo datang dengan kendaraan dan perahu karet. Mereka langsung mengevakuasi lansia, anak-anak dan warga yang sakit.
"Personel dari Polres Probolinggo dibantu TNI, BPBD, Tagana dan relawan, untuk melakukan evakuasi warga dari bahaya banjir, dengan perahu karet dan digendong oleh warga," ujar Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan saat dikonfirmasi detikcom di lokasi banjir, Rabu (10/3/2021) malam.
Selain evakuasi warga terdampak banjir, petugas gabungan juga mengamankan bantuan sembako di lokasi banjir. Itu dilakukan agar sembako tidak rusak atau terbawa arus banjir.
Ini merupakan luapan Sungai Kedung Galeng keempat dalam sepekan terakhir. Menurut warga, ini merupakan luapan yang paling parah. Arus banjir Probolinggo ini terasa lebih kuat.
Pantauan detikcom, banyak warga yang terjatuh saat berjalan melawan arus luapan sungai. Tinggi banjir diperkirakan masih akan bertambah. Sebab, daerah hulu sungai seperti Kecamatan Sumber Dan Bantaran masih diguyur hujan.
Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Inf Imam Wibowo datang ke lokasi banjir. Pihaknya akan terus menambah personel. Baik dari koramil-koramil atau hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
"Kita tambah kekuatan personel dari koramil di wilayah Kodim 0820 ke lokasi banjir di 2 desa ini, untuk membantu warga korban banjir. Kita terus koordinasi dengan Forkopimda Kabupaten Probolinggo untuk langkah selanjutnya," ujar Imam saat dikonfirmasi.
Total warga yang terdampak banjir luapan Sungai Kedung Galeng mencapai 5.692 jiwa. Ribuan warga itu tersebar di 4 desa di Kecamatan Dringu.
Di Desa Kedung Dalem ada 529 KK atau 1.764 jiwa. Di Desa Dringu ada 901 KK atau 2.641 jiwa. Di Desa Kalirejo ada 530 KK atau 1.059 jiwa. Di Desa Tegal Rejo ada 57 KK atau 228 jiwa.
Lihat Video: Banjir Landa Permukiman Warga di Probolinggo, Ketinggian Air 1,5 Meter
(sun/bdh)