"Sepekan ini sudah 3 kali diterjang banjir. Sudah 3 kali. Namun terbesar Senin (8/3) malam. Dan arusnya deras di banding sebelumnya. Warga sudah sangat menderita. Selain harta benda rusak juga rumah warga di 2 desa banyak rusak. Seperti pagar dan dapur ambrol," ujar warga Desa Dringu, Hartini (55), Selasa (9/3/2021).
Bahkan dalam sepekan terakhir banyak warga yang mengungsi ke rumah saudara dan di gedung sekolah dasar. Sebab, rumah mereka rusak dan perlu perbaikan untuk bisa ditempati kembali.
"Sudah sepekan mengungsi bersama keluarga di gedung sekolah dasar ini. Sudah pasrah harta benda dan rumahnya rusak akibat sering diterjang banjir. Beruntung masih banyak tetangga yang peduli memberikan pakaian dan makanan dikirim ke tempat mengungsi," imbuh Hartini.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo datang ke lokasi untuk memetakan korban banjir luapan Sungai Kedung Galeng. Termasuk jumlah kerugian material akibat banjir.
"Pemkab Probolinggo melakukan pendataan dan menghitung jumlah korban banjir, dan melihat rumah warga yang temboknya ambrol. Dan kembali dirikan dapur umum untuk suplai makanan ke warga di 2 desa terdampak banjir," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Soeparwiyono.
Kemudian Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan sudah menerjunkan kekuatan penuh untuk membantu warga bersih-bersih, bersama BPBD dan anggota dari Kodim 0820 Probolinggo. Pihaknya akan siapkan petugas untuk selalu siaga dan tanggap bencana di titik-titik rawan banjir.
"Untuk membantu warga dampak banjir, kami terjunkan kekuatan penuh personel dari Polres Probolinggo, untuk membantu warga bersih-bersih material banjir," kata AKBP Ferdy.
Hingga saat ini, petugas BPBD dan Tagana memasak makanan dan minuman untuk korban banjir di 3 desa. Yakni Desa Dringu dan Kedung Dalem di Kecamatan Dringu dan Desa Jorongan di Kecamatan Leces. (sun/bdh)