Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, untuk mengetahui kondisi terkini dari bangkai Kapal van der Wijck, memang diperlukan eksplorasi. Peristiwa 'Titanic' di Indonesia itu harus dibuktikan lagi dengan menelusuri di mana posisi kapal itu.
"Untuk melihat bagaimana kondisi kapal saat ini setelah bertahun-tahun berada di bawah laut, dibutuhkan kegiatan eksplorasi," kata Wicaksono, Rabu (10/3/2021).
Pihaknya, kata Wicaksono, berencana akan melakukan eksplorasi bangkai Kapal van der Wijck. Eksplorasi akan dilakukan pada April mendatang, bekerja sama dengan Pemkab Lamongan.
"Insyaallah April pas puasa kita akan mulai mengeksplorasi Kapal van der Wijck ini," imbuhnya.
Terpisah, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, Lamongan siap dan sudah berkomitmen untuk pelaksanaan eksplorasi Kapal van der Wijck. Lamongan, menurut Yuhronur, juga sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama BPCB Jatim.
"Secepatnya akan kita explore awal, kita sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Terutama BPCB Jawa Timur selaku pemangku urusan penyelamatan cagar budaya. Mereka siap, kita sudah komitmen untuk itu," terang Yuhronur.
Sebelumnya, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Mifta Alamuddin juga menyampaikan, Kapal van der Wijck yang tenggelam di perairan pantai utara (pantura) Lamongan ini sebagai harta karun bawah laut. Bahkan, kerap ada pihak yang mencoba mencari bangkai kapal tersebut.
"Lamongan juga ada harta karun laut dari kapal, yaitu Kapal van der Wijck yang tenggelam pada 20 November 1936 saat masa kolonial Belanda," terangnya. (sun/bdh)