Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldhy Hangga Putra mengatakan, penyelidikan terhadap dugaan pungli tes swab di Labkesda Mojokerto dimulai sejak pihaknya menerbitkan laporan informasi (LI) pada Jumat (5/3).
"Atas informasi tersebut, kami terbitkan LI tanggal 5 Maret 2021 berkaitan dengan adanya dugaan pungli di Labkesda. Saat ini kami sedang proses klarifikasi data. Selanjutnya, kami lakukan interview kepada yang bersangkutan yang terlibat di dalamnya untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar," kata Rifaldhy saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (9/3/2021).
Mantan Kasat Reskrim Polres Bojonegoro ini menyatakan, pihaknya telah mengantongi banyak data terkait indikasi pungli dalam layanan tes swab di laboratorium yang terletak di Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar tersebut. Salah satunya berupa data yang disinyalir uang hasil pungli yang mengalir ke Labkesda Mojokerto.
"Ada banyak data saat ini masih kami periksa. Iya, dari informasi yang beredar memang itu (data uang masuk ke Labkesda Mojokerto diduga hasil pungli). Apakah itu betul data tersebut? Ini masih kami dalami," terangnya.
Berbagai data yang diterima, lanjut Rifaldhy, saat ini sedang diklarifikasi para penyelidik untuk memastikan tidak ada kekurangan. "Selanjutnya, data itu kami coba analisa. Dari sana kami lakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terkait," imbuhnya.
Ia menambahkan, setelah menuntaskan analisa data, pihaknya akan menggali keterangan dari para pegawai Labkesda Mojokerto. Mulai dari pegawai paling bawah hingga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Labkesda Mojokerto Nur Mutoliah dan Dokter Penanggungjawab Labkesda dr Ulum Rokhmat.
"Kami akan coba mulai dari bawah, para pelaksana di bawah sampai dengan pimpinannya. Yang menerima kaitan dengan proses tes PCR sampai ke yang mengeluarkan hasil tes di Labkesda," lanjut Rifaldhy.
Indikasi pungli tes swab di Labkesda Mojokerto diperoleh detikcom dari sumber terpercaya di internal Dinas Kesehatan. Sumber ini memberikan data dalam bentuk foto pembukuan keuangan di Labkesda Mojokerto. Pembukuan yang ditulis tangan oleh pegawai Labkesda berinisial FR dan MS itu merinci uang masuk yang diduga hasil pungli.
Pemasukan yang diduga hasil pungli itu dari berbagai sumber. Mulai dari sejumlah rumah sakit swasta dari luar Mojokerto, perguruan tinggi swasta di Mojokerto hingga beberapa perusahaan. Nilai uang masuk bervariasi, mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 11,2 juta.
Plt Kepala Labkesda Mojokerto Nur Mutoliah menampik adanya pungli tersebut. Menurut dia, uang yang masuk sebatas untuk ucapan terimakasih yang nilainya tidak sampai ratusan juta.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko mengaku tidak pernah mengetahui adanya pungli di Labkesda Mojokerto. Dia sudah mengklarifikasi dugaan pungli tersebut ke Plt Kepala Labkesda Mojokerto Nur Mutoliah dan Dokter Penanggungjawab Labkesda dr Ulum Rokhmat.