"Karena lokasi sulit dijangkau kendaraan, kami turunkan perahu karet untuk memantau dan melihat rumah warga di beberapa kelurahan di Kecamatan Kedupok yang terendam banjir. Kami mencari karena takutnya ada warga terjebak banjir," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito kepada detikcom, Jumat (26/2/2021).
Petugas mengevakuasi warga yang sakit ke Puskesmas Wonoasih dan RSUD dr Mochamad Saleh. Warga sendiri mengevakuasi hewan ternak ke tempat yang lebih aman. Polisi, TNI, serta Satpol PP menjaga Kamtibmas di lokasi banjir Probolinggo.
Hujan intensitas tinggi sejak pukul 15:00-18:00 WIB, membuat ratusan hektare sawah, dan rumah warga di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kelurahan Sumber Wetan serta Kelurahan Kedupok, terendam banjir. Sepanjang Jalan Profesor Hamka juga terendam banjir sehingga membuat kemacetan jalan sehingga arus dialihkan.
Banjir di Probolinggo tepatnya di Kedupok sebelumnya sudah pernah terjadi. Di tahun 2011, banjir merendam selama 1 minggu lamanya setelah Gunung Bromo erupsi. Banjir kedua terjadi hari ini.
Dan wilayah Kedupok sudah menjadi langganan banjir luapan dari beberapa sungai dan banjir kiriman dari atas lereng Gunung Bromo.
"Sudah 2 kali terjadi banjir di Kecamatan Kedupok, paling parah pada tahun 2011, hampir setiap hari dalam sepekan. Dan hari ini kembali terjadi, sekitar ratusan rumah, ratusan hektare sawah terendam banjir," ujar Eko Cahyono, salah satu warga Kedupok. (iwd/iwd)