Bertempat di Rupatama Mapolres Blitar, Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela mengikuti zoom meeting pencanangan Gerakan Santri Bermasker. Acara ini dipimpin langsung Kapolda Jatim beserta Gubernur Jatim.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Dandim 0808 yang diwakili Kapten Arifin, Batalyon 511 yang diwakili Kapten Royhan.A, PJU Polres Blitar, Kejaksaan, Plt Bupati diwakili Kadinsos Ramelan, Kemenag, para kiai dan perwakilan santri ponpes yang ada di Kabupaten Blitar .
Dalam sambutannya, kapolres menjelaskan, wilayah Jatim merupakan salah satu wilayah yang mempunyai banyak ponpes dan memiliki santri yang jumlahnya melebihi angka 1 juta. Belum lagi banyaknya masjid beserta musala yang tersebar di wilayah Jatim, bisa dijadikan basis utama dalam penanggulangan COVID-19.
"Dalam Gerakan Santri Bermasker hari ini, kita semua harus memakai masker dengan benar, agar kita semua dapat saling melindungi," kata Leo, Kamis (25/2/2021).
Masa pandemi COVID-19, imbuh dia, menjadi tantangan tersendiri karena di beberapa wilayah telah terjadi klaster baru. Yaitu klaster pondok pesantren. Pelaksanaan 5M yang telah dideklarasikan perlu diperhatikan kepada tiap-tiap ponpes yang ada di masing-masing wilayah Kabupaten Blitar.
![]() |
Leonard menambahkan, yang perlu diperhatikan untuk para kiai dan para santri di ponpes, yaitu sikap saling mengingatkan satu sama lain. Sehingga akan tumbuh rasa kepedulian kepada sesama.
"Saya telah memerintahkan kapolsek jajaran untuk menggandeng Muspika kecamatan, agar mendatangi seluruh ponpes yang ada di wilayah. Sehingga program ini dapat berjalan efektif," tambahnya.
Pencanangan santri bermasker dan pembacaan ikrar santri Jawa timur terkait pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini dilanjutkan dengan pemberian masker dan hand sanitizer kepada perwakilan santri.
"Kami sudah banyak sekali memberi teguran-teguran kepada sekitar 170 ponpes, TPQ, dan Madin yang ada di wilayah Kabupaten Blitar," tuturnya.
Sedangkan perwakilan ponpes, Kiai Agus Muadzin menerangkan, dengan adanya pandemi COVID-19, pihaknya dapat mengambil hikmahnya. Jadi ponpes mengetahui pentingnya memperhatikan kesehatan.
"Jadi sekarang di ponpes, yang biasanya 1 kamar ditempati lebih 50 santri, sekarang dapat tertata dengan baik. Bahkan di ponpes sekarang setiap hari, para santri melaksanakan kegiatan jemur dan penyemprotan cairan disinfektan di area ponpes, baik ruangan maupun kantor yang ada di ponpes," pungkasnya.