Dua santriwati Ponpes Annidhamiyah asal Jember yang menjadi korban longsor Pamekasan, Madura, masih bersaudara. Keduanya pun dimakamkan berdampingan.
Jenazah Susanti (14) dan Nur Azizah (13) tiba di Jember sekitar pukul 16.15 WIB, Rabu (24/2/2021). Kedua jenazah langsung diantar ke rumah duka di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi.
Pantauan di lokasi, seluruh keluarga menyambut kedatangan jenazah dengan haru dan banjir isak tangis. Kepergian korban akibat bencana longsor membuat pihak keluarga syok. Apalagi usia korban terbilang masih remaja.
Tiba di rumah duka, kedua jenazah langsung dimandikan. Selanjutnya, dimakamkan di pemakaman umum yang berjarak kurang lebih 300 meter dari rumah duka. Liang lahat tempat menguburkan jenazah pun berdampingan. Sebab keduanya juga masih dalam satu keluarga. Rumah keduanya juga berdekatan.
Paman kedua korban Mukhlis, mengatakan, Susanti sudah 3 tahun mondok di Ponpes Annidhamiyah. Bahkan, kata Mukhlis, Susanti jarang pulang.
Saksikan juga 'Jalan Longsor Memutus Akses Desa di Tulunganggung':
"Sekarang sudah kelas 3 SMP, dan terakhir pulang itu lebaran kemarin. Lulus dari MI langsung mondok," kata pria yang juga guru korban saat di MI.
"Sedangkan Nur Azizah, itu masih kelas 1 SMP, baru mondok. Baru dapat setahun," sambungnya.
Setelah prosesi pemakaman, dilanjutkan dengan tahlilan untik mendoakan kedua korban. Tahlil dijadikan satu karena keduanya masih satu keluarga.
Sebelumnya, longsor terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, menimpa bangunan Ponpes Annidhamiyah. Akibatnya, longsor di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, roboh dan menimbun 5 santri. Bangunan di bawah bukit itu roboh sekitar pukul 02.00 WIB.
Longsor di Pamekasan membuat 5 santriwati meninggal dan 2 orang lainnya luka. Mereka akhirnya berhasil dievakuasi tim gabungan.