Detik-detik Longsor Pamekasan Timbun 5 Santriwati Ponpes Annidhamiyah

Detik-detik Longsor Pamekasan Timbun 5 Santriwati Ponpes Annidhamiyah

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 19:06 WIB
Longsor Pamekasan menimbun 5 santriwati Ponpes Annidhamiyah. Longsor di Pamekasan ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB usai dilanda hujan deras
Longsor Pamekasan timbun 5 santriwati/Foto: Istimewa (Dok Anshor Pamekasan)
Pamekasan -

Longsor Pamekasan menimbun 5 santriwati Ponpes Annidhamiyah. Longsor di Pamekasan ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB usai dilanda hujan deras meninggal usai asrama mereka tertimbun longsor. Pengasuh ponpes menceritakan sesaat sebelum terjadi peristiwa itu.

Ustadz Maimon, pengasuh Ponpes Annidhamiyah menuturkan sebelum longsor, hujan dan angin kencang ekstrem turun sejak Selasa (23/2/2021) malam, usai salat Isya'. Kondisi itu terus berlangsung hingga dini hari, sehingga membuatnya tidak tidur.

"Malam itu mulai sesudah isya hujan sangat deras sekali. Bahkan bisa dibilang ekstrem (hujan) turun. Hingga pukul 22.00 WIB-24.00 WIB itu hujan tidak berhenti, kemudian disertai dengan angin juga," tutur Maimon kepada detikcom, Rabu (24/2/2021).

"Saya waktu itu menjaga di sekitar lingkungan pondok, termasuk drainase. Itu saya jaga. Jadi saya tidak tidur waktu itu," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah (Kasek) Ponpes Annidhamiyah.

Maimon menambahkan, kondisi itu bahkan terus berlangsung hingga sekitar pukul 01.30 WIB. Sementara 5 korban yang meninggal saat itu tengah tidur di dalam asrama, sempat dibangunkan teman-teman lain kamar.

Namun belum sempat bangun, sebuah petir terdengar menggelegar kemudian disusul longsoran tanah yang jatuh dari ketinggian sekitar 25 meter. Longsoran itu kemudian menimpa dan menimbun dua kamar yang dihuni 7 santriwatinya.

Simak video 'Perbaikan Jalan Akibat Longsor di Purwakarta Tunggu Kajian Tim Ahli':

[Gambas:Video 20detik]



"Itu sebenarnya korban itu sudah dibangunin oleh teman-temannya yang lain. Karena memang hujan ekstrem. Dikedor-kedor pintunya," ujarnya.

"Tapi belum sempat bangun, kemudian ada petir keras kemudian bersamaan waktu itu (Longsor). Sangat cepat waktu itu," tambah Maimon.

"Iya ada 7 santriwati. Satu kamar dihuni 3 orang. Dan satu kamar lagi 4 orang. Tapi yang meninggal 5 santriwati, 1 selamat tanpa luka, 1 lagi patah kaki," tandas Maimon.

Sebelumnya, longsor terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, menimpa bangunan Ponpes Annidhamiyah. Akibatnya, longsor di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, roboh dan menimbun 5 santri. Bangunan di bawah bukit itu roboh sekitar pukul 02.00 WIB.

Berikut nama-nama santriwati Ponpes Annidhamiyah yang menjadi korban longsor:

Korban meninggal dunia:
1. Rubiatul Adhaia (14) santriwati asal Desa Poreh Kecamatan Karang Penang, Sampang
2. Siti Khomariyah (16) santriwati asal Kecamatan Sumber Jambi, Jember
3. Susanti (14) santriwati asal Dusun Botosari Desa Dukuh Mencek Kecamatan Suko Ramli, Jember
4. Nur Azizah (13) santriwati asal Dusun Botosari Desa Dukuh Mencek Kecamatan Suko Ramli, Jember
5. Nabila (12) santriwati asal Desa Sempong Barat Kecamatan Pasongsongan, Sumenep

Korban patah tulang dan selamat
1. Nurul Khomariyah (15) santriwati asal Desa Gunung Malang Kecamatan Sumber Jambi, Jember
2. Tia Muharromah, santriwati Desa Dempo Timur Kecamatan Pasean, Pamekasan.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.