"Kita jangan sampai meninggalkan masalah di kemudian hari, tempat untuk sementara waktu masih di Ngetos," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Nganjuk Mokhamad Yasin, saat dikonfirmasi detikcom Rabu (24/2/2021).
Dikatakan Yasin, Pemkab Nganjuk mempertimbangkan keberatan pengungsi. Jika dipaksakan, maka akan menambah beban psikologis pengungsi.
"Karena kalau dibuatkan turun (di Kecamatan Berbek) jauh dari tempat aktivitas. Karena di sana (Desa Ngetos) masih ada tetangga dan keluarga," paparnya.
Yasin menjelaskan rencana awal adalah pengungsi ditempatkan di rumah sementara yang berlokasi di rumah kosong milik dinas PUPR di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek. Rumah itu dulunya digunakan untuk pengungsi Sampit dan Aceh.
Jarak rumah sementara itu sekitar 15 km dari Desa Ngetos yang longsor. Jarak yang jauh itu membuat para pengungsi keberatan.
"Awalnya maunya kemarin kita tempatkan milik PUPR, ada sisa rumah yang dulu ditempati pengungsi Sampit dan Aceh di Berbek," jelasnya.
Yasin mengatakan pengungsi akan dibantu oleh Pemkab Nganjuk sambil menunggu proses relokasi. "Kalau masih di pengungsian masih kita tanggung, kalau mau sewa rumah kita bantu biayanya. Kita bantu sampai rumah relokasi berdiri," tandas Yasin. (iwd/iwd)