"Untuk saat ini memang membutuhkan bantuan untuk 164 warga yang mengungsi akibat terdampak tanah retak," ujar Kepala Desa Margopatut, Solikin saat dikonfirmasi detikcom, Senin (22/2/2021).
Bantuan untuk pengungsi, kata Solikin, dinilai mendesak. Yakni berupa sembako, air mineral, mi instan, perlengkapan mandi dan kebutuhan bayi. Selain kebutuhan logistik, pihaknya juga membutuhkan dana operasional.
"Kebutuhan yang mendesak untuk pengungsi, sembako, air mineral, mi instan, perlengkapan mandi dan juga kebutuhan bayi. Selain itu juga butuh dana operasional," kata Solikin.
Sebanyak 164 jiwa tersebut, lanjut Solikin, dari 51 KK yang tersebar di tiga RT di Dusun Petungulung. Lokasi pengungsian mereka yakni di rumah lima warga yang dinilai aman.
"Warga takut longsor ini sebagian mengungsi ke tempat aman kalau waktu malam dan saat hujan siang. Ada di lima rumah warga di RT 01, 02 dan 03 buat pengungsian," terangnya.
Solikin juga menjelaskan, 164 pengungsi tersebut terdiri dari 83 laki-laki dan 81 perempuan. Dari jumlah itu, pengungsi dewasa ada 104, balita 15, anak-anak 35 dan lansia 10.
Tanah retak itu, kata Solikin, sepanjang 300 meter dan membuat warga resah takut terjadi longsor. Mereka trauma melihat longsor di Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos yang menelan 19 korban jiwa. Meski dari lokasi longsor ke titik retakan sekitar 10 km. (sun/bdh)