Mayat tanpa identitas tersebut pertamakali ditemukan KM Tanimbar Permai yang sedang melintas di selatan Pulau Gili Genting. Penemuan mayat itu kemudian dilaporkan kepada nelayan yang sedang melakukan pencarian tiga ABK hilang.
"Ada informasi bahwa di laut ada mayat. Kemudian pak kalebun (kepala desa) Lobuk memerintahkan kepada nelayan untuk kroscek langsung titik koordinat. Ternyata betul ada mayat, setelah mayat diangkat ternyata bukan mayat kita yang kita cari," kata Asmino, Aparat Desa Lobuk, Kamis (18/02/2021).
Mayat laki-laki tersebut badannya kekar, mengenakan celana jeans biru tua, dan mengenakan kaos oblong warna putih, setelah dibawa ke daratan oleh para nelayan, warga maupun keluarga nelayan hilang yang menyaksikan tidak ada yang mengenali identitas mayat tersebut.
"Bukan korban yang kita cari. Dari pihak keluarga yang dari Kapedi tadi juga sudah memastikan bukan keluarganya," kata Asmino.
Kapolsek Gili Genting AKP Agus Karyadi juga sudah menanyakan kepada para nelayan di Pulau Gili Genting dan ternyata tidak ada nelayan yang mengenalinya. Mayat tersebut akhirnya dibawa ke RSUD Moh Anwar Sumenep.
"Para nelayan yang mencari tiga nelayan hilang dalam kecelakaan laut yang kemarin sudah memastikan yang ditemukan itu bukan tiga ABK atau nelayan yang hilang, tidak ada yang mengenali," kata Agus.
Setelah dilakukan identifikasi luar oleh tim medis Puskesmas Bluto di Pelabuhan Desa Lobuk, mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Moh. Anwar Sumenep untuk menunggu apakah ada warga yang mengaku dari keluarganya agar mendatangi pihak rumah sakit.
Sementara pencarian tiga nelayan hilang hingga hari keempat yang dilakukan kapal Basarnas, Satpolair, dan nelayan belum berhasil menemukan para korban dan pencarian kembali akan dilanjutkan besok. (iwd/iwd)