"Harapan kami bukan hanya siap kerja secara terampil, tapi secara karakternya yang penting. Jadi dengan dunia yang terus berubah, mereka punya kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan ketrampilan baru," ujar Emil.
Emil menambahkan untuk mendorong pengembangan dan kemandirian sekolah vokasi, 20 SMK di Jawa Timur saat ini telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sedangkan 57 sekolah masih dalam proses pengajuan.
"20 sekolah saja kita sudah yang terbanyak di Indonesia, apalagi kalau nanti tambah 57, akan ada 77 SMK BLUD," jelasnya.
Dengan status BLUD akan mendorong kemajuan dan kemandirian SMK, sebab jika sekolah tersebut memiliki unit usaha, hasilnya bisa langsung dikembalikan untuk pengembangan sekolah.
"Kalau bukan BLUD dan punya ruang pertemuan yang disewakan untuk pernikahan misalnya, maka hasilnya harus disetorkan ke kas daerah," jelas Emil Dardak.
(iwd/iwd)